Rabu, 16 Desember 2020

DILEMA PEMBERANGKATAN JEMAAH HAJI INDONESIA

 

Data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung untuk estimasi pemberangkatan jemaah haji tahun 2020 sebanyak 996 orang calaon jamaah haji, yang terdiri dari 443 orang calon jamaah haji laki-laki dan 553 orang calon jemaah haji perempuan. Akibat pandemi Corona Virus Disease 19 (covid -19) akhirnya pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji asal Indonesia. Pembatalan pemberangkatan jemaah haji tertuang melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 494 Tahun 2020 tentang Pembatalan Pemberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/ 2020 M.

Ada beberapa pertimbangan mendasar terkait dengan adanya pembatalan pemberangkatan tersebut bahwa menunaikan Ibadah Haji wajib bagi umat Islam yang mampu secara ekonomi dan fisik yaitu kesehatan, keselamatan dan keamanan semenjak kepergian sampai dengan kepulangan ke tanah air. Dengan adanya pandemi Covid-19 maka kesehatan, keselamatan dan keamanan para calon jamaah haji menjadi prioritas yang terpenting. Dalam ajaran agama  Islam menjaga jiwa merupakan salah satu dari lima maqasidh syari’ah selain menjaga agama, akal, keturunan, dan harta yang harus dijadikan sebagai dasar pertimbangan utama dalam penetapan hukum atau kebijakan pemerintah agar terwujud kemaslahatan bagi umat atau masyarakat.

Pemerintah Arab Saudi juga membatasi jumlah jemaah yang menunaikan ibadah haji dari luar negeri, keputusan yang diambil pemerintah Arab Saudi memang sudah sangat dekat dengan prosesi ibadah haji itu sendiri. Kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah Arab Saudi rentang waktunya cukup panjang, sampai dinayatakan untuk membuka kembali akses fasilitas umum dan tempat ibadah bagi warganya untuk melakukan aktifitas diluar dengan dibukanya kembali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melaksanakan sholat berjamaah bagi umum. Waktu yang cukup singkat tidaklah mungkin pemerintah RI sanggup untuk melaksanakan persiapan dari keseluruhan proses penyelenggaraan ibadah haji mulai dari persiapan pemberangkatan sampai ke tanah suci dan setelah kepulangan kembali jemaah ketanah air. Dari sebagian jamaah juga terdapat jamaah katagori resiko tinggi (risti) dan jumlahnya lumayan banyak sehingga untuk proses karantina saja memakan waktu yang cukup lama mulai karantina sejak keberangkatan sampai dengan kepulangan.

Langkah yang diambil pemerintah sudah cukup tepat dengan mempertimbangkan beberapa aspek tersebut diatas tadi, bahwa sesungguhnya menjaga keselamatan jiwa jauh lebih penting dari pada hukum aslinya. Masyarakat tentunya juga sudah dapat memaklumi kondisi yang demikian ini, dan harapan dari para jemaah haji yang sudah melakukan pelunasan pembayaran untuk dapat dipanggil kembali berangkat pada tahun depan. Namun perlu dipahami bersama bahwa sampai di penghujung tahun 2020 ini wabah virus Covid-19 belum juga mengalami penurunan bahkan mengalami lonjakan yang cukup drastis sehingga pemerintah RI melalui Kementerian Agama belum berani mengeluarkan statemen dan kebijakan resmi terkait dengan keberangkatan jemaah haji secara pasti. Selama masyarakat belum menerima vaksin Covid-19 maka akan sangat rentan terkonfirmasi menurut berita yang kita dengar. Maka untuk menerapkan kebijakan tertentu dibutuhkan pengkajian dan analisis yang mendalam, tidak dengan serta merta karena menyangkut keselamatan jiwa.

Namun begitu disisi lain pelaksanaan ibadah umrah sudah diperbolehkan mengacu pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 719 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Ibadah Umrah Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019. Pemerintah sudah mempertimbangkan melalui kebijakan pemerintah Arab Saudi yang telah membuka kesempatan umat Islam untuk menyelenggarakan perjalanan ibadah umrah secara bertahap sesuai dengan maklumat yang dikeluarkan oleh Deputi Kementerian Bidang Urusan Umrah Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi.

Dengan berdasarkan pada kebijakan tersebut maka pemerintah RI menerapkan penyelenggaraan perjalan ibadah umrah dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat dan ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap calon jemaah umrah, diantaranya; Usia sesuai ketentuan dari pemerintah Arab Saudi (18-50 tahun), tidak memiliki penyakit penyerta/komorbid (wajib memenuhi ketentuan Kemenkes RI), menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut pihak lain atas risiko yang timbul akibat Covid-19, bukti bebas Covid-19 (dibuktikan dengan asli hasil dari PCR/SWAB tes yang dikeluarkan rumah sakit/ laboratorium yang sudah terverifikasi Kemenkes dan berlaku 72 jam sejak pengambilan sampel hingga waktu keberangkatan/sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi).

Penyelenggaraan transportasi perjalanan umroh mematuhi standar antara lain; Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) bertanggung jawab menyediakan sarana transportasi sejak lokasi karantina, bandara, keberangkatan, pesawat terbang pergi pulang, dan transportasi di Arab Saudi. Transportasi udara dari Indonesia ke Arab Saudi dan dari Arab Saudi ke Indonesia dilaksanakan dengan penerbangan langsung, transportasi Saudi dan dari Arab Saudi ke Indonesia wajib dilakukan dengan standar protokol kesehatan Covid-19. Permberangkatan dan pemulangan jemaah hanya dilakukan melalui bandara internasional yang telah ditetapkan oleh Kemenkumham sebagai bandara internasional pada pandemi Covid-19, yaitu; Bandara Soekarno-Hatta Banten, Juanda Jawa Timur, Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan, dan Kualanamu Sumatera Utara.

Adapun kuota pemberangkatan jemaah umrah adalah jemaah yang tertunda keberangkatannya tahun 1441 H dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi, penentuan jemaah yang akan diberangkatkan mengacu pada kuota yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Dalam hal protokol kesehatan bahwa seluruh layanan kepada jemaah wajib mengikuti standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi juga pemerintah Republik Indonesia. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan protokol kesehatan mulai dari tanah air, selama perjalanan sampai dengan kepulangan jemaah umrah. Sedangkan biaya perjalanan ibadah umrah mengikuti biaya referensi yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama, biaya tersebut dapat ditambah dengan biaya lainnya yaitu biaya pelayanan kesehatan pada masa karantina dan biaya pemeriksaan kesehatan jemaah akibat pandemi Covid-19.

Delema masyarakat untuk melaksanakan ibadah dalam masa pandemi Covid-19 sangatlah wajar, dimana satu sisi orang mempunyai keinginan untuk tetap menjalankan syariat namun disisi yang yang nyawa menjadi taruhan karena kita tidak mampu mendeteksi dari mana penyakit itu datang bersarang ketubuh kita, maka sangatlah penting menjaga keamanan dan kesehatan diri dari penyebaran wabah tersebut. Pemerintah juga sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi warganya agar sebisa mungkin dapat terhindar dari serangan virus yang mematikan itu. Selebihnya hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa menghentikannya, manusia hanya sebatas berusaha, kalaupun diberikan panjang umur maka hendaklah kita merasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan terutama nikmat kesehatan yang saat ini memang benar-benar mahal harganya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan kepada hambanya yang sabar dan tawakal menghadapi ujian akibat pandemi Covid-19.

Intokowati

#SahabatPenaKita

#KomunitasLiterasi

Jumat, 04 Desember 2020

FGD BEDAH DRAF RENSTRA KANWIL KEMENAG JATIM TAHUN 2020-2024

 

Bertempat di Hotel Harris Malang sejak hari senin tanggal, 23 november sampai dengan hari kamis tanggal, 26 novermber 2020 kami dari Kelompok Kerja Perencana Provinsi Jawa Timur mengikuti kegiatan Forum Group Diskusi bedah draf Rencana Stategis (Renstra) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur tahun 2020-2024. Kegiatan tersebut diikuti oleh para Perencana Kementerian Agama dari masing-masing Kabupaten/Kota dan Perguruan Tinggi  Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Jawa Timur. Nara sumber pendamping adalah Tim dari Universitas Brawijaya Malang. Trending topik yang paling hangat untuk dibahas adalah tentang Moderasi Beragama sebagai program nasional yang kemudian dijabarkan oleh Kementerian Agama RI yang termuat dalam Rencana Strategik dalam kurun waktu lima tahunan.

“Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga (Outcome/Impact) merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian/Lembaga yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) dari satu atau beberapa program”. Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga yang ditetapkan harus merupakan ukuran pencapaian dari Tujuan Kementerian/Lembaga. Sasaran strategis mencerminkan berfungsinya outcomes dari semua program dalam Kementerian/Lembaga. Sasaran Strategis K/L yang dirumuskan sama dengan sasaran pembangunan yang ada dalam RPJMN maupun RPJPN 2005-2025 sesuai dengan tugas fungsi K/L dan/atau setingkat lebih rendah dari sasaran pembangunan RPJMN. Memiliki sebab akibat (causality) secara logis dengan sasaran pembangunan dalam RPJMN maupun RPJPN.

Visi Misi Presiden 2020-2024 disusun berdasarkan arahan RPJPN 2020-2025. RPJMN 2020-2024 dilaksanakan pada periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut diwujudkan melalui 9 Misi yang dikenal sebagai Nawacita kedua. Adapun 9 misi tersebut adalah:

  1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia
  2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing
  3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan
  4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan
  5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa
  6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
  7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga
  8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya
  9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) itu merupakan operasional dari RPJM. Renstra Kanwil mengacu dan mempedomani Renstra Kementerian Agama pusat, adapun Rentra Kementerian Agama pusat adalah penjabaran dari RPJMN. Dari dokumen ini perlu adanya koordinasi dan singkronisasi dari Kementerian Agama pusat dengan Kantor Wilayah dan Kementerian Agama di Kabupaten/Kota. Dirjen harus satu kesatuan holistic, sehingga hubungan antar dirjen itu ada kesinambungan bukan secara parsial. Keterkaitan antar belanja bisa terbangun dan terintegrasi dalam satu arsitektur. Kanwil mengambil kerangka regulasi dan kelembagaan dari Renstra Kemenag Pusat Renstra Kanwil tidak memerlukan visi dan misi akan tetapi lebih memabahas kepada target dan pendanaan (RKAKL), Kabupaten/Kota lebih ke kegiatan, out put dan komponen. Impactnya lebih mengarah kepada Situasi dan kondisi yang bersifat kualitatif

Muatan dalam Renstra Kanwil bersumber dari Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1052 Tahun 2019. Renstra Kanwil Kementerian Agama Provinsi menjelaskan kondisi umum, potensi dan permasalahan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Renstra Kanwil Kementerian Agama Provinsi menjelaskan Tujuan Unit Eselon I di wilayahnya. Renstra Kanwil Kementerian Agama Provinsi menjelaskan Sasaran Kegiatan Unit Eselon I di wilayahnya. Menjelaskan hasil dan satuan hasil yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja sasaran program dan indikator kinerja sasaran kegiatan. Target kinerja merupakan bagian dari target satuan kerja diatasnya. Menjelaskan kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai target kinerja satuan kerja. Jadi mestinya Renstra Kanwil tidak memerlukan Visi dan Misi karena Renstra Kanwil mengambil kerangka regulasi dan kelembagaan dari Renstra Kemenag Pusat dan lebih memabahas kepada target dan pendanaan (RKAKL).

Selain itu, dijabarkan juga baik yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Badan Layanan Umum (BLU), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Hibah Dalam Negeri (HDN), Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Menjelaskan simpulan secara singkat mengenai dokumen Renstra Satuan Kerja yang telah disusun dan arahan dari Pimpinan/Kepala Satuan Kerja dalam pelaksanaan perencanaan strategis, sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan kinerja tahunan Satuan Kerja.

Untuk menghasilkan keluaran yang bagus dan berkualitas dan dapat menyentuh kepentingan masyarakat secara umum dan menjawab isu yang berkembang dimasyarakat tentunya membutuhkan struktur dan pola perencanaan yang baik pula. Memerlukan adanya manajemen kinerja dari fungsional dengan kinerja Money follow program ; uang itu harus memberikan dampak, harus memnghasilkan perubahan sosial. Pengukuran kinerja Kanwil itu mengikuti kinerja eselon Dirjen atau mengikuti Renstra pusat. Kinerja di Kanwil adalah penggabungan atau akumulasi yang disebut dengan Managemen Kinerja. Dalam kegiatan sekretariat lebih mengarah pada layanan kesekretariatan. Program kegiatan mempunyai sasaran dan boleh memiliki satu atau lebih dari sasaran kegiatan. Jangan sampai ada kegiatan yang tidak mendukung sasaran induknya (sasaran Menteri). Didalam sasaran kegiatan perlu adanya sebab dan akibat. Kegiatan yang tidak menjadi sebab kegiatan yang lain harus dipengkas atau dilakukan penghematan. Kerangka kerja logis itu kegiatan yang mempunyai kerangka yang mempunyai implikasi kepada capaian program. Ada sasaran kegiatan dan ada output atau keluaran. Output itu menjelaskan bahwa sasaran kegiatan sudah dapat dilaksanakan.

Didalam Renstra Kanwil penuh dengan indicator dan semuanya dapat di ukur. Indikator strategis itu adalah Alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapain sasaran strategis K/L. Indikator Kinerja Program adalah ukuran kwantitatif  dan/atau kualitatif yang menggambarkan keberhasilan. Renstra ditingkat Kanwil harus mengedepankan isu dan yang akan menjawab isu tersebut adalah kegiatan. Adapun kegiatan di eselon tiga adalah kinerja kegiatan yang didalamnya memuat KRO ( Klasifikasi Rincian Output) dan RO ( Rincian Output). Isu itu berubah dari tahun ketahun sehingga tidak akan sampai mengulang lagi kegiatan yang sama pada tahun berikutnya. Perlunya pemetaan isu dan indikator Kinerja, targetnya apa dan merinci kegiatan menjadi rincian output sampai pada komponennya. Isu strategis seringkali berangkat dari data yang tidak jelas. Ketika data tidak dimiliki dari mana akan menghasilkan sasaran yang tepat. Organisasi pemerintah semestinya harus dapat lebih efektif dan efesien dalam penggunaan anggaran.

Merubah mainset itu penting, yakni Peningkatan kualitas pelayanan biasanya auditor dalam mengaudit lebih melihat pada serapan anggarannya, belum sampai mengarah lebih jauh kepada hasil yang didapat, apakah kegiatan dan anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran, atau hanya sebatas pada realisasi program dan kegiatannya saja, tanpa melihat esensi yang ada dalam rangka menjawab isu yang berkembang dan terjadi di masyarakat tersebut. Sebagai seorang Perencana mempunyai tugas dan kewajiban untuk memonitoring dan mengevaluasi hasil dan dana yang dibelanjakan apakah sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan dari setiap program yang sudah direncanakan. Hasil dari monev anggaran dibuat rekomendasi untuk disampaikan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan pada masa yang akan datang.

 

Tulungagung, 4 Desember 2020

Intokowati

#SahabatPenaKita

#KomunitasLiterasi

Jumat, 20 November 2020

MADRASAH HEBAT MADRASAH MENDUNIA

Madrasah Hebat Madrasah Mendunia begitulah antara lain sebuah pesan yang disampaikan bapak Direktur KSKK ( Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Kelembagaan dan Kesiswaan) Dr. H. A. Umar, MA. Pada hari Jum’at, tanggal 13 November 2020 kami menerima kunjungan khusus dari Direktorat KSKK untuk madrasah penerima dana SBSN tahun 2020. Dari sejak siang kami sudah  menunggu lumayan lama kehadiran beliau untuk melihat secara langsung progress dari pekerjaan pembangunan laboratorium terpadu dan perpustakaan MAN 2 Tulungagung. Akhirnya sore hari itu beliau baru tiba di MAN 2 Tulungagung dengan didampingi oleh Kabag Perencanaan Dirjen Pendidikan Islam dan telah disambut oleh Kasi Sarana dan Prasarana Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

Tidak ada sambutan secara khusus, kami berkumpul di ruangan laboratorium Biologi bukan untuk melakukan praktek pembelajaran, namun akan menerima pengarahan dari bapak Direktur KSKK. Pembawa acara memulai jalannya acara akan tetapi rupanya microphone tidak dapat berfungsi dengan baik, ternyata microphone low bat, jadi mc harus mengganti dengan baterai baru, sedangkan kualitas audio sound systemnya sendiri juga kurang bagus sehingga menambah performa semakin kurang begitu wow. Senja mulai datang pertanda malam segera tiba, sambutan dari kepala MAN 2 Tulungagung mengawali jalannya acara, ucapan selamat datang sekaligus permohonan maaf atas segala kekurangan yang ada mengawali kata sambutan dan seterusnya menyampaikan tentang sekilas kondisi dan aktifitas seluruh kegiatan pembelajaran yang ada di MAN 2 Tulungagung dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Kepala MAN 2 Tulungagung memohon untuk dapat menerima bantuan rehabilitasi ruang kelas karena secara master plane ruang kelas yang tepat berada di depan gedung baru sudah tidak layak dan representative lagi, dan sebaiknya dilakukan proses penghapusan gedung agar suasana terkesan lebih tertata secara letak tata ruang.

Selesai memberikan sambutan dan kata pembuka, ibu kepala MAN 2 Tulungagung mempersilahkan bapak Direktur KSKK untuk memberikan kata sambutan sekaligus pengarahan untuk perbaikan madrasah ke depan. Semua yang ada di dalam ruangan laboratorium tersebut memperhatikan dan menyimak dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan bapak direktur. Ada beberapa pesan yang dapat kami tangkap pertama kepada lembaga hendaknya dapat menjadi madrasah yang berkelas dunia di segala bidang, mampu berdaya saing dalam menghadapi perkembangan global. Pesan kepada Penyedia hendaknya dapat bekerja dengan amanah dan penuh dengan rasa tanggung jawab atas proyek yang dikerjakan dan hasil dari keuntungan dapat memberikan kontribusi berupa amal jariyah mungkin berupa laptop atau perlatan penunjang lain agar rezekinya tambah barokah. Begitu pula kepada konsultan pegawas agar tidak melakukan kompromi dengan penyedia untuk mengurangi spesifikasi teknis yang sudah dimuat dalam dokumen dan walau mendapatkan hasil yang sedikit karena nilainya kecil tetap perlu jariyah karena untuk beramal tidak melihat besar dan kecilnya nilai namun niat dan keikhlasan dari hati yang diperlukan supaya hasil dari pekerjaan yang diterima bisa bermanfaat  dan barokah bagi keluarganya.

Untuk mewujudkan madrasah berkelas dunia ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, selain sarana dan prasarana penunjang kegiatan juga komitmen dari seluruh komponen yang ada mulai dari pimpinan lembaga dalam hal ini kepala madrasah, kepala Tata Usaha, para Waka, guru, staf, seluruh pegawai dan siswa dilingkup MAN 2 Tulungagung. Semuanya saling terintegrasi dan berhubungan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, Kepala sebagai pemimpin dan pengendali roda madrasah, Kepala TU sebagai pembantu tugas pimpinan dalam bidang administrasi dan tata kelola, para Waka membantu tugas kepala untuk ikut serta mensukseskan program dan kegiatan yang sudah direncanakan oleh Madrasah, guru bertugas sebagai pembimbing bagi para siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dan siswa sabagai obyek yang di bombing serta dibina agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan bidang kemampuan masing-masing dengan memperhatikan bakat minat dari para siswa kalau perlu dengan melalukan assesmen kepada seluruh siswa agar keinginannya dapat tersalurkan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Tidak boleh memaksakan sesuatu kepada siswa kalau perlu justru menggali satu persatu dari seluruh siswa potensi apa saja yang mereka miliki.

Seperti halnya Rasulullah SAW. dalam perang Badar dapat sukses dan berhasil memenangkan peperangan karena seluruh komponen ikut andil menyumbangkan apa yang mereka miliki, baik berupa harta benda, pemikiran, ide, strategi bertempur termasuk juga bahan pendukung logistik dalam pertempuran. Orang kaya yang berkecukupan menyumbangkan senjata, orang kecil menyediakan konsumsi dan seterusnya semua ikut andil dan terlibat dalam pertempuran sampai berhasil dan mendapatkan kemenangan. Seperti halnya madrasah dalam hal berjihad agar sukses dan berhasil seluruh komponen harus terlibat didalamnya sesuai dengan bidang tugas dan kemampuan masing-masing, termasuk masyarakat dan seluruh pemangku kebijakan semua ikut dilibatkan, yang kecil menyumbang sesuai dengan kemampuannya yang besar dapat menjadi penggerak jalannya laju pertempuran dalam hal ini dalam menghadapi persaingan global. Demikian antara lain pengarahan dari bapak Direktur KSKK intinya bahwa seluruh civitas sekolah terlibat tanpa kecuali saling mendukung dan bahu membahu demi terwujudnya “Madrasah Hebat Madrasah Mendunia”.

 

Tulungagung, 17 November 2020

Intokowati

#SahabatPenaKita

Sabtu, 07 November 2020

PERENCANAAN YANG BAIK MENENTUKAN HASIL YANG MAKSIMAL

Dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan tidak pernah terlepas dari adanya perencanaan yang matang. Perencanaan adalah kunci awal dari seluruh proses pelaksanaan, setiap tahapan harus dilalui mulai dari pengumpulan data awal yang berupa data primer dan data sekunder. Mengidentifikasi permasalahan yang ada dilapangan untuk dijadikan dasar penyusunan, mengakomodir dari seluruh keinginan dan kepentingan untuk dicarikan solusi supaya terjalin benang merah antara aspirasi yang muncul dari bawah dengan kepentingan yang ada atas. Menentukan sasaran yang tepat agar hasil yang diharapkan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan. Arah kebijakan sebaiknya selaras dengan konsep dasar dari perencanaan, dapat menyesuaikan dengan keadaan namun tidak keluar dari rel.

Menurut Wikipedia ensiklopedia bebas bahwa Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian urutan rasional didalam penyusunan rencana. Proses mempunyai sifat-sifat sebagai berikut; dapat disesuaikan dengan tujuan, dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada, dapat dikembangkan sesuai dengan teknik dan kebutuhan tertentu. Proses perencanaan pada awalnya merupakan proses yang konvensional yang disebut juga Classical Planning Process atau Geddesian Planning Process. Proses yang konvensional merupakan proses yang terbuka yang menghasilkan produk terbuka (tanpa feedback). Dalam perencanaan input merupakan data-data atau informasi, output merupakan produk perencanaan atau rencana, sedangkan proses atau analisis merupakan keterkaitan data atau informasi untuk menghasilkan produk rencana.

Pengolahan data awal membutuhkan kecermatan sehingga dalam analisis membutuhkan pengetahuan dan ketajaman analisis yang harus dimiliki oleh seorang planner, menggali data dari berbagai sumber dan menganalisis setiap data yang ada untuk dijadikan sebagai bahan kajian. Sumber data yang jelas dan tingkat validitas yang tinggi akan berpengaruh pada kesuksesan perencanaan. Data adalah bagian yang paling penting dalam kaitannya dengan proses perencanaan. Data yang tidak jelas dan acak akan dapat menyesatkan dan dapat mengakibatkan penyalahgunaan. Data yang berkaitan dengan penganggaran atau keuangan sangat riskan jika tingkat validitasnya rendah, selain dapat menimbulkan pemborosan atau juga kekurangan pagu anggaran dapat pula berakibat terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan penyalahgunaan anggaran, tidak tepat sasaran serta tidak sesuai harapan sebagaimana tujuan yang akan dicapai.

Dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah akan terwujud manakala terjalin sinergitas yang diawali dengan konsep dasar perencanaan yang matang, menyeluruh, terarah dan terpadu memperhatikan aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan keadaan dan perkembangan di wilayah Indonesia. Pemerintah dituntut lebih siap dan mandiri dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan bebas dunia yang semakin kompetitif. Perencanaan pembangunan yang baik akan mampu menjamin terlaksananya pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu, menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik.

Untuk meraih kesuksesan dalam perencanaan tentunya harus mempunyai target terlebih dahulu dan yakin bahwa suatu saat nanti rencana itu pasti akan terwujud. Merencenakan sesuatu ibaratnya seperti bermimpi namun disertai dengan perjuangan dengan beberapa tahapan yang meski dilalui. Langkah pertama memanfaatkan waktu dengan menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan, langkah kedua mencari pengalaman dari seorang mentor/pakar yang sudah pernah sukses dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan sekaligus mencari referensi yang cukup dan sesuai dengan bidang yang akan dicapai, langkah berikutnya adalah membuat tujuan yang realistis baik dalam perencanaan jangka pendek ataupun jangka menengah dan juga perencanaan jangka panjang, selanjutnya membuat sebuah tim yang solid yang saling mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, yang terkhir masih tetap konsisten dengan tujuan awal tidak mudah tergiur dan merubah pikiran untuk mengalihkan kepada hal lain sehingga target dan tujuan yang dari semula sudah direncakan dapat berjalan dan berhasil sebagaimana yang diharapkan.

Setelah selesai proses perencanaan tahapan demi tahapan dilalui, diperlukan adanya monitoring dan evaluasi dari seluruh hasil yang telah dicapai, evaluasi secara menyeluruh apakah dari program-program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditentukan, atau terdapat kendala bahkan kegagalan. Perlu dilakukan analisis terhadap masalah yang dihadapi dan kendala dilapangan, mungkin bukan salah dalam perencanaannya tapi terkendala masalah teknis yang perlu segera dapat diselesaikan. Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama karena itu sama saja dengan tidak belajar dari kegagalan yang pertama, kesalahan bisa terjadi dari beberapa factor; adanya human error, kegagalan sistem, juga kebijakan yang tidak tepat sasaran. Semuanya perlu dievaluasi sebagai bahan untuk perencanaan tahap berikutnya. Namun sebaik apapun rencana manusia akan ada campur tangan Tuhan didalamnya jadi tetaplah tawakal dan selalu berdo’a agar apa yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Wallahu a’lam bi showab ..

 

Tulungagung, 7 November 2020

Intokowati

Sahabat Pena Kita

Senin, 19 Oktober 2020

OBSESI MENULIS BUKU OUTOBIOGRAFI


Sejak bergabung dengan group Komunitas Literasi Tulungagung pada tanggal 28 Mei 2018 keinginan untuk menulis mulai tumbuh, diawali dengan pertemuan anggota di gedung Pasca Sarjana IAIN Tulungagung menjelang buka puasa Ramadhan. Dr. Ngainun Naim sebagai sang penggiat literasi menyampaikan beberapa hal dan pengalaman dalam menulis, beliau sebagai mentor kami mengajak agar para mahasiswa punya keinginan dan mampu membuat tulisan dalam bentuk apapun, bisa artikel, puisi, esay, jurnal maupun tulisan yang lain. Ada beberapa hal yang biasa dialami para pemula ketika menulis; pertama bingung menentukan topik bahasan apa yang hendak ditulis, kedua ketika dalam proses menulis tiba-tiba kehabisan ide akhirnya berhenti tidak melanjutkan kembali tulisannya, ketiga semangat menulis tidak stabil kadang sangat semangat dan produktif menulis, tapi kadang timbul rasa malas sehingga berhenti menulis. Kondisi seperti ini biasa dialami oleh seorang penulis, apalagi masih pada tarap belajar, sangat manusiawi sekali.

Untuk menjaga agar tetap istiqomah menulis bapak Dr. Ngainun Naim selalu mengingatkan tanpa henti, tanpa mengenal lelah dan putus asa kepada seluruh anggota group yang tergabung dalam Komunitas Literasi tersebut agar setor tulisan, namun belum semua anggota bisa setor tulisan akhirnya dibuatkan komitmen kepada seluruh anggota agar dapat setor tulisan wajib seminggu sekali. Awalnya memang terasa berat tapi karena adanya tuntutan akhirnya menjadi terbiasa dan ini yang mampu meningkatkan semangat para anggota untuk rajin menulis walaupun hanya seminggu sekali. Kemudian setelah berdiri group Sahabat Pena Kita Tulungagung gelora menulis mulai muncul dan semangat para anggota dalam menulis mulai tumbuh, setiap hari beberapa tulisan mulai menghiasi beranda group WA SPK Tulungagung, sepertinya ada perubahan besar dalam dunia karya tulis. Ide membuat buku Antologi terus bergulir semuanya masih dalam proses finishing, sebentar lagi akan ada beberapa buku yang terbit. Itu semua menjadi spirit bagi seluruh anggota untuk terus berkarya dan menghasilkan tulisan-tulisan yang bagus dan bermutu.

Berawal dari penulisan buku antologi tersebut ada beberapa keinginan yang muncul dibenak ini sekiranya dapat menulis sebuah buku karya sendiri alangkah senang dan bahagianya hati. Sampai saat ini masih merupakan sebuah mimpi atau sekedar obsesi, pun begitu tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti pastilah bisa menulis sebuah buku hasil dari karya dan tulisan pena sendiri. Kalau benar impian tersebut menjadi nyata mungkin dapat menjadi suatu suntikan dan vitamin tersendiri dalam dunia tulis menulis. Menulis bukan menjadi sebuah obsesi atau sekedar mimpi lagi, melainkan sudah menjadi budaya atau tradisi. Membiasakan menulis harus dibarengi dengan komitmen yang tinggi supaya tetap istiqomah.

Sebenarnya keinginan memiliki sebuah buku dari hasil karya sendiri tidak harus yang berbobot dan benilai tinggi, sekedar hanya menulis pengalaman pribadi atau berupa autobiografi diri sendiri. Kelihatannya sangat mudah karena yang ditulis adalah peristiwa atau kisah yang pernah kita alami, namun sepertinya tidak semudah apa yang kita banyangkan. Menulis membutuhkan pemikiran dan rangkaian kata-kata yang indah serta dapat dimengerti oleh si pembaca. Menarik minat orang untuk membaca dibutuhkan trik dan tehnik tersendiri. Judul, gaya bahasa, intonasi, isi yang terkandung di dalam buku sangat berpengaruh pada orang lain untuk memahaminya. Biarkan ide dan gagasan menulis mengalir begitu saja, tanpa adanya tekanan atau perasaan tertentu sehingga mempengaruhi bobot dan makna tulisan itu sendiri. Menulis dengan perasaan dan emosi akan mampu menciptakan karakter tersendiri dalam tulisan kita, corak dan warna yang khas nantinya dapat dirasakan oleh pembaca.

Pengalaman pribadi ketika menulis kadang timbul rasa jenuh dan malas untuk melanjutkan kembali, kalau kondisinya sudah seperti ini maka motivasi untuk menulis bukan hanya dari orang lain melainkan dari dalam diri sendiri. Menumbuhkan kembali motivasi dalam diri sendiri rasanya cukup sulit kalau tidak dibarengi dengan kekuatan dan keyakinan bahwa menulis itu mudah, dan banyak manfaat yang akan bisa kita ambil dari proses menulis. Seorang penulis tentunya sering membaca, karena dengan membaca banyak ide atau gagasan dan pengetahuan yang didapat sehingga mampu menambah referensi tulisan. Cara pandang dan pemikiran orang lain dapat menjadi inspirasi bagi diri kita, setidaknya ada informasi, pengetahuan, pengalaman, tranformasi pemikiran ataupun ilmu yang akan kita terima. Tetapi kadang kala terlalu banyak membaca juga malah menjadi semakin bingung, pendapat mana yang sekiranya cocok dengan karakter kita. Masing-masing tulisan satu dengan yang lainnya pastilah tidak sama, ada perbedaan yang dapat dilihat ketika kita membacanya, entah pada kekuataan kata-katanya, hubungan narasinya, gaya bahasanya yang menjadi karakteristik dan ciri khas dari tulisan itu sendiri.

Obsesi menulis sebuah buku tentang autobiografi diri sendiri kadang sering muncul di pikiran ini sekiranya kapan dapat memulainya, mungkin butuh waktu dalam menyusun bait kata mencoba mengkaitkan peristiwa satu dengan yang lainnya, menceritakan masa lalu mulai kecil hingga dewasa bahkan sampai menjadi tua. Rasanya seperti memutar waktu untuk kembali mengingat apa yang pernah dialami puluhan tahun silam, beberapa kisah dan peristiwa akan tertumpahkan lewat goresan pena. Meskipun tidak terlalu mengingat masa kecil dengan jelas namun masih ada beberapa peristiwa yang tetap tergiang dan membekas dihati. Kalaupun sudah menjadi sebuah buku mungkin tidak terlalu penting bagi orang lain, akan tetapi sangat penting bagi saya agar kelak anak cucu dan generasi penerus keturunan saya dapat membaca buku itu sebagai warisan budaya agar tetap dapat mengingat perjalan dan perjuangan hidup neneknya dimasa lampau.

Rangkaian peristiwa pahit dan manis akan menghiasi lembar demi lembar buku yang akan saya tulis lewat goseran pena sendiri tidak lewat penuturan dan ditulis oleh penulis lain. Gaya bahasa dalam tulisan nantinya mengikuti ritme dan alur pikiran sendiri tidak ada unsur menambah atau mengurangi inti cerita, tidak ada gaya bahasa hiperbola maupun personifikasi karena semua cerita nyata ada. Memakai bahasa lugas dan sederhana lebih tepat karena yang ditulis adalah kisah tentang diri sendiri jadi tidak mungkin orang lain memberikan kritikan, saran, ataupun masukan seperti halnya tulisan jurnal maupun karya ilmiah lainnya. Tulisan kita bagian dari cerminan diri kita pula, baik secara langsung maupun tidak langsung bahwa perasaan, emosi, improfisasi semua itu dapat mempengaruhi makna dan inti dari setiap karya. Tulisan itu bagaikan karya seni, alurnya mengikuti irama hati, apa yang tertuang pada goresan pena kita itulah gambaran dari ide, gagasan, pikiran, perasaan yang muncul dari dalam diri.

Menulis autobiografi diri sendiri tidak membutuhkan referensi, tidak ada tekanan, tidak perlu menjadi plagiator narasi, karena kisah hidup seseorang tidaklah sama, kalaupun ada persamaan hanya sedikit saja tidak mungkin keseluruhan dari isi persis sama. Rasanya akan sangat bebas dan leluasa dalam menorehkan kata demi kata, apa yang ada dalam pikiran langsung tertuang disana. Pengalaman masa kecil begitu menyenangkan bermain dengan teman-teman sebaya menjadi pembelajaran dan bernilai sosial yang tinggi, permainan tempo dulu sudah sangat berbeda jauh dengan permainan anak-anak dimasa kini, bahasa gaulnya (Kids Jaman Now). Permainan pada masa kecil saya sangatlah sederhana namun banyak menguras fisik, seperti permainan gobak sodor, congklak, lompat tali, engklek, gasing, kejar kejaran, sembunyi sembunyian dan beberapa jenis permainan yang lain yang banyak membutuhkan Gerakan tubuh kita.

Anak-anak jaman dulu fisiknya jauh lebih kuat dibandingkan anak jaman sekarang, pembetukan karakter dan ketahanan fisiknya masih alami, kesenangan dan keceriaan dalam bermain sangatlah tergambar jelas melalui canda tawanya yang lepas, jiwa sosialpun secara tidak langsung juga terbentuk dengan sendirinya. Makanan mereka juga seadanya, belum ada jajanan beraneka ragam seperti sekarang, mangga mentah punya tetangga kadang juga rame-rame memakannya, tidak ada raut muka merasakan masamnya buah mangga muda, kedondong atau buah-buahan sejenisnya. Untuk mendapatkannya saja kadang menunggu kalau ada yang jatuh akibat angin besar yang bertiup, mereka rebutan untuk menikmatinya. Sungguh masa kecil yang sangat mengesankan berbeda jauh dengan masa kecil anak sekarang, mereka main game lewat hp, lebih bersikap individu dan menyendiri di kamar, main robot-robotan, boneka, dan sejenis mainan yang tidak banyak membutuhkan aktifitas dalam bergerak, mereka cenderung menjadi malas, pingin semuanya instan dan serba tergesa-gesa.

Cerita masa lalu memang sangatlah indah untuk dikenang, teman-teman sepantaran dengan saya juga sudah pada tua dan sudah banyak yang mempunyai cucu. Generasi anak dan generasi berikutnya sudah lain pula pengalamannya, mungkin orang tua banyak menceritakan kisah hidupnya dengan anak-anak dan cucu-cucunya lewat penuturan cerita. Biar terlihat sedikit berbeda dengan yang lainnya, saya akan mencoba menceritakan kisah hidup lewat tulisan agar kelak mereka dapat membacanya. Menanamkan budaya menulis untuk generasi kita supaya ketajaman berpikirnya lambat laun dapat terasah dengan banyak membaca dan menulis. Dalam kisah juga akan saya sisipkan beberapa motivasi dalam kehidupan, motivasi belajar, motivasi untuk sukses, dan tak lupa motivasi untuk membaca dan menulis. Menumbuhkan semangat untuk berkarya bagi generasi penerus. Mereka semua dapat mencontoh prilaku yang baik dari neneknya melalui membaca buku autobiografi yang dimilikinya, anggap saja sebagai hadiah terindah bahkan ketika sang nenek sudah tutup usia akan menjadi warisan bersejarah yang tak ternilai harganya.

Rencana penulisan buku autobiografi ditulis ketika ada waktu luang dan senggang sehingga insprirasi menulis dapat muncul mengalir begitu saja, Jika kondisi lagi bad mood maka alur pikiran menjadi amburadul sehingga tulisan akan menjadi kurang bagus ketika orang lain membacanya. Meski masih dalam tataran obsesi namun insyaallah akan segera dapat terealisasi tergantung bagaimana kesungguhan dan komitmen dalam menulis masih tetap tinggi, yang terpenting adalah meluruskan niat sehingga apapun itu, jika diawali dengan niat yang baik maka akan menjadi baik pula hasilnya. Mencoba menulis buku outobiografi seperti menulis buku diary, pokoknya asal menulis saja peristiwa apa yang pernah dialami, mengenai panjang dan pendeknya tergantung dari pengembangan cerita.

Akan sangat bangga dan bahagia jika suatu saat nanti buku autobiografi yang saya tulis itu akan benar-benar terbit, sehingga dapat memotivasi diri untuk membuat karya-karya yang berikutnya. Obsesi dan impian menulis bukan hanya dalam angan-angan belaka akan tetapi benar dan nyata adanya. Sungguh amat senang dan gembira membayangkan nantinya dapat menulis buku hasil dari karya sendiri, yang paling pokok dan terpenting adalah terus giat berlatih menulis karena dengan banyak latihan maka akan menjadi terbiasa. Kalau sudah terbiasa menulis dan menjadi tradisi maka akan sangat sulit untuk meninggalkannya, serasa ada beban berat ketika kita tidak ada waktu dan kesempatan untuk menulis. Semoga apa yang menjadi impian dan obsesi dalam menulis buku karya sendiri akan terlaksana dan benar-benar terwujud nyata.

Salam Literasi

Tulungagung, 19 Oktober 2020

Intokowati


-------------------------------------------------------------------------------

Menulis Buku

Undangan Menulis Antologi Buku


Masing-masing kita pasti memiliki tujuan dan alasan mengapa memutuskan diri untuk bergabung dengan WhatsApp grup Sahabat Pena Kita (SPK) Tulungagung. Di antara sekian alasan dan tujuan itu salah satunya ialah bercita-cita mampu menulis buku dan memiliki karya. Dalam rangka memotivasi diri dan mengabadikan semua alasan dan tujuan itu, kami mengundang Bapak Ibu sekalian untuk berkontribusi menulis yang akan kita terbitkan menjadi buku antologi. Buku ini diharapkan bisa terbit di penghujung tahun ini. Adapun ketentuannya adalah :

  1.  Topik: "Menulis Buku".
  2. Tulisan bebas. Boleh tentang cita-cita menulis buku, mimpi menulis buku, bayangan menulis, strategi menulis, atau apapun tentang menulis buku.
  3. Panjang tulisan maksimal 5 halaman huruf  Times New Roman spasi 1,5.
  4. Struktur tulisan: judul, nama penulis, isi tulisan, biodata singkat.
  5. File dikirim dengan format: Nama Penulis_Judul tulisan, Contoh: Muhammad Fahmi_Menulis Buku Adalah Mimpiku.
  6. Tulisan dikirimkan ke WA (atas nama Zidna): 085606662005
  7. Batas akhir penerimaan tulisan: 15 Oktober 2020.
  8. Kontribusi 100 Ribu, mendapatkan 1 eksemplar buku ber-ISBN. Jika ingin pesan lebih 1, per buku menambah 50 ribu.

Nb: Kontribusi 100 Ribu diambil dari iuran bulanan selama 4 bulan. Bagi yang belum genap 4 bulan, silakan membayar iuran ke bendahara. 

BRI 6590 0103 7225 537

an. Fahmi Muhammad


Ttd 

PH SPK Tulungagung

Selasa, 06 Oktober 2020

MENGENANG PERJUANGAN SANG KAKAK PERTAMA

Sebelum bercerita lebih jauh tentang kakak pertama, terlebih dahulu saya menceritakan tentang latar belakang keluarganya, Kakak ipar bernama Suparli beliau seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia dari matra Angkatan Darat, sebenarnya beliau bukan anak pertama dari delapan bersaudara namun ada kakak pertama yang sudah wafat beberapa puluh tahun yang silam, akhirnya kakak yang nomer dua ini menjadi kakak pertama. Perjuangan sebagai kakak pertama tidaklah mudah disaat beberapa adik-adiknya masih membutuhkan biaya untuk melanjutkan sekolah. Sebagai orang tertua dikeluarga tentunya mempunyai beban tanggung jawab moril yang harus diemban sang kakak yakni bekerja. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah dan lulus beliau langsung mendaftarkan diri menjadi anggota TNI dan di terima dengan penugasan di KOSTRAD.

Beberapa penugasan operasi militer pernah dijalaninya, pertama ditugaskan di Timor Timur pada tahun 1975 , kemudian penugasan ke dua tahun 1980, ketiga tahun 1986 dan terakhir penugasan ke Timor Timur tahun 1991. Selain ditugaskan di daerah operasi juga ditugaskan didaerah perbatasan Malaysia dan juga sebagai pasukan perdamaian di Kamboja. Tentunya pengalaman kedinasan cukuplah banyak dan beragam sesuai dengan kondisi dan lingkungan daerah dimana beliau ditempatkan. Tugas didaerah operasi sangatlah berat dan menguras fisik serta strategi bertempur yang handal, beberapa temannya banyak yang meninggal tidak hanya terkena tembakan atau jebakan musuh akan tetapi juga terkena sakit malaria yang tidak segera mendapatkan pertolongan dan penanganan medis karena lokasi tempat tugas memang dihutan yang jauh dari rumah penduduk apalagi fasilitas kesehatan. Perjuangan yang sulit dan mempertaruhkan nyawa dijalaninya dengan penuh ketabahan dan jiwa patriotisme yang tinggi. Rasa cinta kepada tanah air melebihi rasa cintanya pada diri sendiri, semangat berjuang untuk menegakkan kedaulatan bangsa terus bergelora tak pernah surut sampai ajal menjemput. 

Dua tahun silam tepatnya hari Jum’at, tanggal 5 Oktober 2018 bertepatan dengan HUT TNI ke- 73 kakak pertama menghadap Sang Illahi, jiwa prajurit TNI selalu terpatri di hati dan sanubari sampai dibawa mati. Keluarga merasa sangat kehilangan, sebagai orang yang dituakan dalam keluarga besar, beliau sangat disegani oleh adik-adiknya. Sungguh sangat tidak bisa dipercaya kalau kematian sudah datang menjemput, datang periksa ke rumah sakit masih biasa jalannya setibanya di UGD langsung ditangani secara medis, selang beberapa saat malah dipindah ke ICU waktu itu masih biasa saja dalam keadaan sadar dan malah menyuruh saya pulang, hari berikutnya kondisinya semakin menurun namun masih bisa komunikasi, kemudian kebetulan saya diminta sama istrinya untuk ke RS dan tanpa menunggu lama sudah sampai di ruang ICU kebetulan ada dokter yang menangani kakak, kami konsultasi dan bertanya kepada dokter kemungkinan kesembuhan pasien kira-kira bagaimana..? dan jawaban dari dokter tinggal menunggu keajaiban, rasanya sulit dipercaya tapi mencoba tetap tabah. Karena ada telpon istrinya kakak keluar dari ruangan ICU dan saya sendiri yang jaga, dengan berbisik pelan mencoba mengajak untuk membaca syahadat dan selalu istighfar namun ternyata malah mengeluarkan darah dari mulutnya, sayapun panik dan teriak sama perawat dan dokter Rina yang masih belum beranjak dari tempat duduk semula. Karena hari itu hari Jum’at dan suami ataupun keluarga yang lain masih melaksanakan sholat jumat di masjid otomatis belum ada yang mengangkat telpon, dengan gemetar saya menyaksikan bagaimana perjuangan kakak dalam menghadapi sakaratul mautnya. Tanpa merasa kesakitan beliau mencoba untuk selalu membaca kalimat thoyibah namun tubuhnya sudah tak mampu untuk bergerak hanya mulutnya saja terlihat bergetar, selang beberapa saat akhirnya beliau dinyatakan meninggal oleh dokter. Berakhirlah seorang pejuang keluarga, pejuang tanah air dan seorang veteran Seroja, damailah engkau di alammu wahai kakak pertama.



Tulungagung, 6 Oktober 2020

Intokowati

#SahabatPenaKIta





Rabu, 30 September 2020

MASAKAN SEPULUH RIBUAN



Rasa malas itu kadang menghantui tatkala libur atau WFH. Bangun tidur biasanya penuh dengan segudang aktifitas yang sangat menguras energi dan pikiran, namun ketika libur justru malah membuat kita mager (malas gerak). Sebagai ibu rumah tangga tentunya banyak sekali rentetan peristiwa ketika sang ibu lagi mager. Sarapan bisa tertunda, anak-anak bisa jajan diluar atau beli makan di warung begitupula dengan sang ayah. Sepertinya memasak itu hal yang biasa dan terlihat sepele akan tetapi tidak semua ibu rumah tangga mampu melakukannya.

Ada sebagian ibu yang lebih memilih untuk membeli masakan diluar, selain praktis ada banyak warung yang menjual sayur bungkus plastik, biasanya titipan orang untuk dijualkan diwarung penjual jajanan dan masakan. Sebungkus sayur dihargai 3 ribu, murah banget, nggak usah ribet masak didapur langsung bisa santap. Bagi sebagian orang yang terbiasa dengan makanan diluar soal rasa tidak masalah, tapi lain halnya dengan keluarga saya, pastinya sayur atau masakan akan utuh tidak tersentuh seharian penuh. Kasihan itu makanan mungkin dia menangis, tapi mau bagaimana lagi memang anak-anak juga tidak suka masakan semacam itu, belipun karena terpaksa dari pada tidak ada lauk dan sayur di meja makan.

Demi keluarga rasa malas harus dibuang jauh, sedikit memutar otak sekiranya masak dengan bahan yang ada di dalam kulkas tanpa harus pergi keluar untuk belanja. Ternyata stok bahan makanan di kulkaspun sudah menipis yang tertinggal hanya tahu mentah dan capar (tauge). Dengan bahan seadanya mencoba membuat olahan yang mudah praktis dan murah. Pertama yang dilakukan memotong tahu menjadi potongan yang kecil-kecil kemudian digoreng tidak sampai terlalu kering, bumbu yang disiapkan juga praktis berupa bawang merah, bawang putih dan cabe rawit, setelah bawang dikupas kemudian diiris tipis tipis selanjutnya cabe juga diiris, setelah semua bahan siap, maka mulailah menumis dimulai dari memasukkan bawang merah setelah layu ditambahkan bawang putih dan cabe, kemudian tahu sama capar (taoge) dimasukkan ditambah dengan air, tambahkan garam, gula pasir sedikit dan bumbu kaldu agar terasa sedap, terakhir masukkan kecap manis, ditunggu sampai mendidih dan bumbu meresap matikan kompor, selesai menjadi menu masakan sederhana tapi sudah terpenuhi unsur lauk sekaligus sayurnya, sajikan didalam wadah atau piring saji.

Olahan tersebut diatas kira-kira menghabiskan anggaran sekitar sepuluh ribuan saja. Rincian bahan dan perkiraan harga :

1.

Tahu mentah

Rp.  3.000,-

2.

Capar (tauge)

Rp.  1.000,-

3.

Minyak goreng

Rp.  3.500,-

4.

Kecap manis

Rp.  1.000,-

5.

Bawang putih, bawang merah, cabe dan tomat

Rp.  1.500,-

Total

Rp. 10.000,-

Dilihat dari nilai kandungan gizi masing-masing komponen bahan dasar antara lain:

  1. Kandungan gizi yang terdapat dalam tahu meliputi beberapa unsur seperti; energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, natrium dan fosfor
  2. Capar/kecambah/tauge mengandung kalori, lemak, sodium, karbohidrat, serat, gula dan protein.
  3. 1 sdm kecap manis mengandung energi 60 kkal, karbohidrat 15 g, gula 13 g, sodium 400 mg.
  4. Bawang putih, bawang merah, cabe dan tomat, terdapat beberapa kandungan gizi anatara lain; kalori, karbohidrat, protein, serat, mangan, vitamin C, kalsium,  zat besi, magnesium, fosfor dll.

Meskipun terlihat sangat sederhana tapi sudah mengandung banyak unsur nutrisi didalam olahan tersebut. Sangat cocok untuk pasangan yang baru membina kehidupan berumah tangga, dapat dilihat dari sisi nilai ekonomis, untuk mengatur keuangan seorang ibu muda harus mampu mengelola anggaran rumah tangga dengan bijak, menekan pengeluaran dan sedikit prihatin karena akan banyak kebutuhan lain yang menghadang dikemudian hari, perlu menabung dan menghindari pengeluaran yang berlebihan dan tidak begitu penting, sesekali sih bolehlah masak yang enak, tapi tidak dibiasakan setiap hari harus dengan menu yang lengkap. Kemudian masakan oseng tahu kecambah ini juga mudah dan praktis cara membuatnya sehingga bagi pemulapun akan dapat melakukannya.  Aleh aleh bagi yang tidak bisa memasak buat pembelajaran, sehingga nantinya bisa mahir memasak, siapa tau dengan memulai belajar cara sederhana dapat menjadi koki yang handal atau bahkan menjadi pengusaha kuliner.

Masakan sederhana ini juga sebagai alternatif ketika dompet sudah menipis, tanggal tua, dan akhir bulan dimana yang biasa terima gaji/upah diawal bulan dalam kondisi yang kritis. Dengan sedikit pengeluaran bisa untuk menutup kebutuhan yang lainnya. Tentu saja ini berlaku bagi yang ekonominya pas-pasan, tapi juga tidak menutup kemungkinan bagi yang ekonominya cukup tidak ada salahnya mencoba resep masakan oseng tahu kecambah/tauge, biar tidak kebanyakan kolestrol, karena lemak yang terkandung dalam masakan adalah lemak nabati jadi lebih aman disbanding lemak hewani. Pokoknya banyak manfaat yang dapat kita ambil dari olahan sederhana ini.

Silahkan mencoba…

Salam Literasi…

Tulungagung, 30 September 2020

Intokowati

#SahabatPenaKita

Kamis, 24 September 2020

INDONESIA DIAMBANG RESESI EKONOMI

Indonesia diambang resesi ekonomi, kenapa bisa begitu..? karena ketika Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan dan pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal beruntun atau lebih dalam satu tahun maka akan berpotensi terjadi resesi ekonomi. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa; proyeksi ekonomi kuartal ke III pada tahun 2020 mengalami minus antara 2,9 % hingga minus 1,1 % lebih dalam angkanya dari proyeksi awal yang ada pada kisaran minus 2,1 % sampai dengan 0 %. Adapun keseluruhan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 % hingga minus 0,6 %. Dilihat dari ekonomi makro pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelambatan bahkan menurun cukup tajam akibat dari penyebaran virus covid-19 yang semakin merajalela.

Pemerintah sudah mengantisipasi dan menerapkan beberapa kebijakan dalam penanganan dan dampak dari adanya covid-19 di Indonesia. Kebijakan fiskal dan moneter juga diterapkan sebagai langkah dan upaya pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi agar tidak terlalu terdepresiasi. Dari kebijakan fiskal pemerintah melakukan realokasi dan refocusing dana APBN sebesar Rp. 62,3 triliun, dana tersebut diambilkan dari anggaran perjalanan dinas, belanja non operasional, honor-honor, untuk penanganan/pengendalian sosial (social safety net) dan insentif dunia usaha. APBD juga diharapkan di-refocusing dan realokasi untuk ketiga hal tersebut. Menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak karena pandemi covid-19 melalui kartu prakerja, karyawan yang terkena PHK, bantuan permodalan bagi UMKM, mengurangi beban pajak oleh wajib pajak yang produksinya cenderung menurun bahkan sampai gulung tikar dan meningkatkan produksi pertanian untuk menjaga ketahanan pangan. Untuk kebijakan moneter BI (Bank Indonesia) berupaya selalu menjaga nilai tukar rupiah agar tidak terdepresiasi melemah.

Tingginya pengangguran akan memicu meningkatnya kriminalitas di tanah air. Pemerintah mengambil langkah dengan menyiapkan pelatihan ketrampilan dan juga bantuan agar para buruh atau karyawan yang terkena PHK dapat berwira usaha sehingga mampu menekan tingginya jumlah pengangguran. Untuk menghidupkan sektor mikro ekonomi, diminta kepada masyarakat untuk membeli produk-produk dalam negeri terutama produk dari UMKM agar roda perekonomian masyarakat terus berputar. Menunbuhkan kembali jiwa gotong royong dan rasa cinta tanah air, karena tanpa adanya semangat gotong royong pemerintah sendiri tidak akan mampu dan efektif menghadapi resesi ekonomi. Orang yang kaya dan mampu hendaknya dapat membantu kepada yang kekurangan agar kesenjangan sosial tidak tampak nyata. Khususnya di daerah Jawa Timur UMKM memang sebagai andalan dalam mendukung perekonomian daerah, Gubernur terdahulu Sukarwo atau yang dikenal Pak De Karwo telah membangun perekonomian berbasis kerakyatan yaitu menghidupkan Koperasi dan UMKM agar dapat survive ditengah perekonomian global dan ternyata terbukti bahwa UMKM mampu bertahan ditengah krisis ekonomi dibandingkan dengan pengusaha sekala besar.

Ada beberapa cara atau strategi dalam menghadapi resesi ekonomi yang dilansir dari Forbes dan Antara:

1. Kurangi konsumsi belanja dan tanggung jawab memikirkan orang yang dicintai

2. Tingkatkan kapasitas dana darurat

3. Meningkatkan penghasilan

4. Belanja dari orang terdekat

5. Cari pemasukan sampingan

6. Bayar hutang bunga yang tinggi

7. Terus berinvestasi

8. Penuhi kebutuhan pangan dengan budi daya sendiri

Selain hal tersebut diatas pemerintah juga harus menggenjot penyerapan anggaran yang bersumber dari APBN untuk dibelanjakan secara riil agar perekonomian dapat berputar, karena jika perekonomian stagnan maka perputaran pasar akan melemah bahkan dapat mengalami kelumpuhan. Belanja operasional dan juga belanja modal yang berupa proyek-proyek harus terus berjalan, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat agar para pekerja dilapangan juga aman, sedikitnya dapat mampu mengurangi pengangguran dari para buruh pekerja kasar dilapangan. Ketika aktifitas pelaksanaan proyek pemerintah dapat berjalan sedikitnya arah dari kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik dan maksimal, khusus dana yang tidak dapat terserap dengan cepat agar segera direvisi dan diprioritaskan pada kebutuhan prioritas yang dapat segera bisa direalisasikan proses pencairannya.

Dilihat dari ajaran Islam mestinya ketika menghadapi situasi seperti ini para kongklomerat muslim hendaknya lebih miningkatkan amalan ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqoh) nya, bisa melalui lembaga BAZNAS atau dapat pula memberikan bantuan langsung kepada kaum dhuafa agar masyarakat miskin tidak semakin bertambah, setidaknya mampu bertahan hidup ditengah kesulitan ekonomi dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan akibat pandemi covid-19 tersebut. Rasa empati dan gotong royong seperti inilah yang sangat diharapkan dalam rangka menghadapi resesi ekonomi. Wallahu A’lam .


Tulungagung, 24 September 2020


Intokowati

#SahabatPenaKita

#KomunitasLiterasi

Rabu, 16 September 2020

TERAPI PIJET PENGOBATAN MBAH MUJO


Terapi pijet mbah Mujo lokasinya lumayan jauh kalau dari pusat ibu kota Kabupaten Trenggalek, tepatnya di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalak. Perjalanan dari Ibu Kota Trenggalek ambil jalan besar arah ke Ponorogo setelah melewati beberapa tikungan setelah Tugu ada toko cat Nippon paint ambil jalan belok kiri turun kemudian masuk wilayah desa Ngillis ada gapura dari besi yang terpasang pada pintu masuk desa tersebut. Selanjutnya ambil lurus ikuti jalan aspal sampai dekat persawahan ambil jalan ke kiri terus ikuti tanjakan terjal dan jalan menuju ke rumah mbah Mujo sangat sempit tidak bisa untuk simpangan mobil, dan medannya cukup terjal dan menikung, kalau belem pernah kesana pasti agak sedikit kesulitan untuk nyetir sampai tujuan.

Mbah Mujo orangnya ramah dan sedikit humoris, kalau belum kenal deket sama beliau bisa saja tertipu oleh ulah beliau. Maksud penulis tertipu disini yakni ketika banyak pasien yang datang ke sana bukan tertipu karena uang atau hasil pengobatan dari beliau melainkan kadang mbah Mujo menyamar berpura-pura menjadi pasien dan menanyakan mau apa kesini, dan ketika pasien tersebut menjawab mau ketemu mbah Mujo, kemudian dijawab bahwa mbah Mujo sedang pergi pulangnya belum tau kapan, dan orang yang belum kenal mbahnya langsung pulang tanpa bertanya lagi dan ketika hari berikutnya datang kembali ternyata yang memijat mbah Mujonya sendiri dan orangnya menanyakan loh mbah kemaren yang ikut antri bukannya panjenengan kok sekarang malah mijet, terus mbah Mujonya bilang yo aku ini yang namanya mbah Mujo sambel ketawa ngekek. Pasien bilang mbah jenengan niku tega kan saya rumahnya jauh masak dibohongi kalau mbah Mujo pergi, padahal mbahe sendiri yang saya cari. Mbah Mujo bilang ya salahmu sendiri kamu percaya terus pulang, tidak tanya-tanya lagi.

Kebetulan keluarga kami sudah kenal dekat dengan beliau karena ikut terapi pengobatan disana dan hasilnya alhamdulillah bisa sembuh tanpa harus operasi. Kalau dibilang pengobatan alternatif memang terapi pijat di tempat Mbah Mujo bisa dibilang sebagai pengobatan alternatif dan yang saya amati kebanyakan pasien yang datang kesana adalah pasien penderita penyakit kronis seperti kanker, semua jenis kanker ada kanker payudara, kanker darah, kanker kandungan, mioma, kista dan sejenisnya. Namanya juga pengobatan alternatif berarti rata rata pasien yang berobat sudah pernah periksa, pengobatan dan bahkan pernah melakukan tindakan medis seperti operasi, fisio terapi dsb. Namun dari pengobatan medis yang pernah ditempuh belum kunjung sembuh dan membuahkan hasil bahkan juga malah ada yang justru semakin parah. Karena usaha yang ditempuh pasien lewat pengobatan medis tidak juga sembuh akhirnya mereka menempuh jalur alternatif melalui pengobatan atau terapi pijet salah satunya mencoba berobat dan terapi di Mbah Mujo.

Sebenarnya baru pertama kali saya ke rumah Mbah Mujo kebetulan kemaren WFH, adan tidak ada pekerjaan urgen, waktu itu kami pergunakan untuk mengajak anak melakukan terapi pijat, kebetulan sudah dipejat terapi beberapa kali, mumpung bukan hari libur pasien yang antri tidak terlalu banyak, namun ternyata dugaan saya meleset, setelah sampai ditempat ternyata harus menunggu sekitar lima orang lagi yang mau diterapi. Kebetulan yang antri sebagian besar adalah ibu-ibu dengan keluhan yang sama yakni kista, kata Mbah Mujo; aku sedino gur mijeti wong loro kista kabeh (aku seharian memijat pasien kista semua). Begitu pula dengan anak saya juga mengalami keluhan yang sama namun alhamdulillah sudah dinyatakan sembuh dan disuruh memeriksakan ke dokter untuk memastikan apakah penyakitnya sudah benar-benar hilang atau masih ada didalam tubuh.

Untuk biaya pengobatan beliau tidak pernah mau diberi uang lelah, kebanyakan pasien yang kesana hanya membawa gula atau rokok dan cukup ditaruh di meja atau di lantai begitu saja. Beliau mungkin niatnya menolong orang yang sakit, tidak ada maksud untuk berbisnis pengobatan, hanya kalau ada pasien yang membutuhkan ramuan jamu bisa mengganti ongkos pembuatan jamu rebusan, biasanya 1 botol aqua besar isi 1500 ml pasien memberi uang Rp.50.000,- dan uang tersebut ditaruh di meja begitu saja dan bilang mbah ini uang jamu. Sungguh mulia mbah Mujo beliau mengobati pasiennya tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan yang lebih, semoga beliau diberikan kesehatan dan kekuatan untuk dapat bekerja meringgankan penderitaan banyak orang melalui terapi pemijatan dan keahlian yang beliau miliki.

Terima Kasih Mbah Mujo semoga Allah SWT. membalas kebaikan panjenengan.

 

Tulungagung, 16 September 2020

Intokowati

#SahabatPenaKita

#KomunitasLiterasi

Kamis, 10 September 2020

GROUNDBREAKING PEMBANGUNAN LABORATORIUM DAN PERPUSTAKAAN MAN 2 TULUNGAGUNG

Pagi itu tepatnya hari selasa tanggal 08 September 2020 sekitar pukul 10.00 wib pembawa acara mulai mebacakan susunan acara untuk kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) proses pembangunan laboratorium terpadu dan perpustakaan MAN 2 Tulungagung. Serangkaian acara dimulai dari sambutan dari kepala MAN 2 Tulungagung Dra. Hj. Miftachurohmah, M.Ag dilanjutkan dengan Istighosah dan do’a bersama yang dipandu oleh KH. Muhson Hamdani selaku Ketua Komite dan pengasuh Ma’had Al Furqon MAN 2 Tulungagung.

Selesai kegiatan Istighosah Rotibul khaddad dilanjutkan pemotongan tumpeng sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kehadirat Illahi robbi bahwasanya MAN 2 Tulungagung telah diberikan amanah dari negara melalui Proyek SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang nantinya digunakan untuk kepentingan para siswa, guru, wali murid, masyarakat dan juga untuk kepentingan pengembangan lembaga. Tumpeng di potong oleh ibu Kepala MAN 2 Tulungagung yang diserahkan kepada bapak Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung. Acara dilaksanakan penuh khikmad dan sederhana, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Menginjak acara puncak yakni peletakan batu pertama yang dimulai oleh bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung dilanjutkan Kasi Pendidikan Madrasah dan tamu undangan yang lain. Batu yang dipasang adalah batu bata bukan batu kali karena pondasi bangunan bukan dari batu kali tapi dari tiang pancang kemudian di atas titik titik tiang pancang di cor beton readymix dengan kualitas teruji di lab ITS Surabaya. Rencana pembangunan gedung tiga lantai, jadi penguatan struktur bawah bangunan menjadi prioritas dalam pengerjaan.

Denah tata ruang nantinya dibagi beberapa bagian, bagian lantai dasar untuk laboratorium IPA dan perpustakaan dan lantai dua untuk laboratorium IPS terpadu, sedangkan untuk lantai atas difungsikan sebagai aula atau gedung pertemuan. Gedung yang bersumber dari dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) ini bernilai 6,5 M. diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan siswa MAN 2 Tulungagung. Ruang laboratorium terpadu IPS dirancang untuk pembelajaran siswa sekaligus menjadi tempat praktek dan ketrampilan. Laboratorium terpadu IPS terdiri dari mini musium, laboratorium bahasa, laboratorium boga, laboratorium multimedia. Praktek tata boga diajarkan antara lain membuat kue dan roti selanjutnya berhubungan dengan pembuatan disain kemasan produk yang di buat oleh siswa di laboratorium multimedia, tahap selanjutnya proses packing dan yang terakhir marketing hasil produk tersebut di jual oleh Koperasi Siswa Al Farabi sebagai praktek bidang ekonomi.

Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat bukan hanya sekedar slogan belaka namun harus disertai dengan tindakan nyata. Peran pimpinan lembaga sangatlah berpengaruh besar untuk kemajuan madrasah dan tentunya didukung oleh para guru, karyawan, wali murid dan juga masyarakat. Inovasi harus terus ditingkatkan untuk menjadikan seluruh alumni dan keluaran madrasah menjadi orang yang berguna. Dibekali dengan ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan umum juga ilmu pengetahuan agama serta pendidikan ketrampilan dan keahlian yang cukup, diharapkan nantinya keluaran dari MAN 2 Tulungagung mampu mandiri dan berdaya saing, karena sudah mendapatkan gemblengan melalui praktek langsung yang disediakan oleh pihak Madrasah.

MAN 2 Tulungagung tentunya merasa bangga dengan berdirinya laboratorium terpadu ini karena di Madrasah lain khususnya di wilayah Tulungagung belum ada bangunan dan fasilitas seperti ini. Membangun brand image dalam sebuah lembaga memang sangatlah penting karena akan menjadi daya Tarik dan nilai jual Madrasah itu sendiri dalam persaingan mutu pendidikan di level tingkat Sekolah Menengah Atas. Pembangunan menyeluruh disemua aspek menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan sebuah Lembaga, dan juga dibarengi ridho Allah menjadi penentu masa depan. Maju terus MANDUTA

 







Tulungagung, 8 September 2020

Intokowati

#SahabatPenaKita

#KomunitasLiterasi

Sabtu, 05 September 2020

BUBUR SURO WARISAN BUDAYA TURUN TEMURUN

Ketika memasuki tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam, kalau orang jawa biasa menyebut adalah bulan Suro, sebagian masyarakat jawa biasanya memperingati malam pergantian tahun tersebut dengan mengadakan acara selamatan dan do’a bersama yang di laksanakan diperempatan jalan, atau di pinggir jalan, yang orang menyebutnya dengan nama “Baritan” berasal dari kata mbubarake peri dan setan. Do’a bersama dan selamatan nasi tumpeng ataupun ambengan oleh warga masyarakat merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas segala nikmat dan karunianya, serta sebagai permohonan agar dihindarkan dari musibah dan balak selama setahun mendatang.

Setelah acara do’a bersama selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan acara makan bareng dengan makanan yang sudah disediakan, seperti nasi dengan lauk ingkung ayam juga lauk pauk yang lain. Ada juga yang menyiapkan bubur Suro sebagai warisan tradisi dan sebagai ciri khas menu masakan bulan Suro. Bubur Suro sangat melegenda dikalangan orang jawa, cara masaknya tidak seperti layaknya membuat bubur biasa akan tetapi diberi bumbu-bumbu seperti sere, daun salam, daun pandan, jahe, kunyit, santan kelapa,  dan tak lupa dibubuhi garam sebagai penambah cita rasa masakan. Penyajian bubur Suro untuk acara Baritan ditaruh di dalam wadah takir atau piring yang bagian atasnya diberikan toping pelengkap lauk pauk antara lain kare tahu, kering tempe, pergedel, telur dan kacang kacangan yang digoreng.



Acara sepeti ini dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sebagai sebuah tradisi yang tidak lekang oleh waktu. Masyarakat masih banyak yang percaya dan melaksanakan tradisi budaya bangsa ini, karena dinilai masih relevan dengan keadaan sekarang. Memang peringatan upacara semacam ini tidak ada dalam ajaran Islam, namun adat istiadat atau budaya tetap dilestarikan dengan menjujung nilai luhur yang syarat dengan falsafah kehidupan. Dalam salah satu cabang hukum Islam menerangkan bahwa adat istiadat atau Urf itu bisa dijadikan dasar hukum meskipun pada level yang paling rendah, asalkan tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits. Adat kebiasaan juga tidak berpotensi mengarah kepada kemusyrikan.

Peringatan menyambut 1 Muharram bukan hanya dilaksanakan di daerah Jawa saja namun di tempat lain juga menyambut datangnya 1 Muharram dengan kegiatan yang berbeda-beda. Seperti halnya di daerah Bengkulu penyambutan tahun baru Hijriyah dihubungkan dengan peristiwa Karbala di Iran, yang mana cucu baginda Nabi Muhammad SAW, putra Ali bin Abu Thalib yakni Husein yang telah gugur dalam medan pertempuran melawan Bani Umaiyah. Perayaan memperingati gugurnya Husein bin Ali bin Abu Thalib ini dinamakan upacara Tabut, perayaan ini dilakukan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo. Dalam acara do’a dan dzikir juga terdapat sajian berupa bubur merah putih sebagai pelengkap dari acara ritual Tabut.

Seperti halnya di Bengkulu, tradisi menyambut bulan Muharram juga dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat yakni di daerah Tasikmalaya dan di daerah Garut. Sebagai bentuk peringatan atas wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, setiap tanggal 10 Muharram masyarakat di daerah Jawa Barat menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang di sajikan terpisah yang dinamakan dengan bubur Suro, untuk dibawa ke masjid terdekat dengan beberapa makanan pelengkap lainnya. Bubur Suro ini disantap oleh para jamaah yang hadir dalam acara do’a bersama tersebut dengan harapan dapat membawa keberkahan bagi yang memakannya.

Di daerah Jawa Tengah, Jogyakarta dan Jawa Timur sebagian masyarakat juga masih membuat bubur Suro setiap memperingati datangnya bulan Muharram. Kami juga masih melanjutkan tradisi pembuatan bubur Suro pada 1 Muharram atau 10 Muharram sebagai bentuk pelestarian budaya dan warisan leluhur kami. Lingkungan di tempat tinggal juga masih mengadakan kegiatan do’a bersama dan makan bareng warga di sepanjang jalan di gang sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan kepada sang pencipta agar dihindarkan dari musibah dan balak.

Tulungagung, 01 September 2020
Intokowati
#SahabatPenaKita