Terapi pijet mbah Mujo lokasinya lumayan jauh kalau dari pusat ibu kota Kabupaten Trenggalek, tepatnya di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalak. Perjalanan dari Ibu Kota Trenggalek ambil jalan besar arah ke Ponorogo setelah melewati beberapa tikungan setelah Tugu ada toko cat Nippon paint ambil jalan belok kiri turun kemudian masuk wilayah desa Ngillis ada gapura dari besi yang terpasang pada pintu masuk desa tersebut. Selanjutnya ambil lurus ikuti jalan aspal sampai dekat persawahan ambil jalan ke kiri terus ikuti tanjakan terjal dan jalan menuju ke rumah mbah Mujo sangat sempit tidak bisa untuk simpangan mobil, dan medannya cukup terjal dan menikung, kalau belem pernah kesana pasti agak sedikit kesulitan untuk nyetir sampai tujuan.
Mbah Mujo
orangnya ramah dan sedikit humoris, kalau belum kenal deket sama beliau bisa
saja tertipu oleh ulah beliau. Maksud penulis tertipu disini yakni ketika
banyak pasien yang datang ke sana bukan tertipu karena uang atau hasil
pengobatan dari beliau melainkan kadang mbah Mujo menyamar berpura-pura menjadi
pasien dan menanyakan mau apa kesini, dan ketika pasien tersebut menjawab mau
ketemu mbah Mujo, kemudian dijawab bahwa mbah Mujo sedang pergi pulangnya belum
tau kapan, dan orang yang belum kenal mbahnya langsung pulang tanpa bertanya
lagi dan ketika hari berikutnya datang kembali ternyata yang memijat mbah
Mujonya sendiri dan orangnya menanyakan loh mbah kemaren yang ikut antri
bukannya panjenengan kok sekarang malah mijet, terus mbah Mujonya bilang yo aku
ini yang namanya mbah Mujo sambel ketawa ngekek. Pasien bilang mbah jenengan
niku tega kan saya rumahnya jauh masak dibohongi kalau mbah Mujo pergi, padahal
mbahe sendiri yang saya cari. Mbah Mujo bilang ya salahmu sendiri kamu percaya
terus pulang, tidak tanya-tanya lagi.
Kebetulan
keluarga kami sudah kenal dekat dengan beliau karena ikut terapi pengobatan
disana dan hasilnya alhamdulillah bisa sembuh tanpa harus operasi. Kalau
dibilang pengobatan alternatif memang terapi pijat di tempat Mbah Mujo bisa
dibilang sebagai pengobatan alternatif dan yang saya amati kebanyakan pasien
yang datang kesana adalah pasien penderita penyakit kronis seperti kanker,
semua jenis kanker ada kanker payudara, kanker darah, kanker kandungan, mioma,
kista dan sejenisnya. Namanya juga pengobatan alternatif berarti rata rata
pasien yang berobat sudah pernah periksa, pengobatan dan bahkan pernah
melakukan tindakan medis seperti operasi, fisio terapi dsb. Namun dari
pengobatan medis yang pernah ditempuh belum kunjung sembuh dan membuahkan hasil
bahkan juga malah ada yang justru semakin parah. Karena usaha yang ditempuh
pasien lewat pengobatan medis tidak juga sembuh akhirnya mereka menempuh jalur
alternatif melalui pengobatan atau terapi pijet salah satunya mencoba berobat
dan terapi di Mbah Mujo.
Sebenarnya
baru pertama kali saya ke rumah Mbah Mujo kebetulan kemaren WFH, adan tidak ada
pekerjaan urgen, waktu itu kami pergunakan untuk mengajak anak melakukan terapi
pijat, kebetulan sudah dipejat terapi beberapa kali, mumpung bukan hari libur
pasien yang antri tidak terlalu banyak, namun ternyata dugaan saya meleset,
setelah sampai ditempat ternyata harus menunggu sekitar lima orang lagi yang
mau diterapi. Kebetulan yang antri sebagian besar adalah ibu-ibu dengan keluhan
yang sama yakni kista, kata Mbah Mujo; aku sedino gur mijeti wong loro kista
kabeh (aku seharian memijat pasien kista semua). Begitu pula dengan anak saya
juga mengalami keluhan yang sama namun alhamdulillah sudah dinyatakan sembuh
dan disuruh memeriksakan ke dokter untuk memastikan apakah penyakitnya sudah
benar-benar hilang atau masih ada didalam tubuh.
Untuk biaya
pengobatan beliau tidak pernah mau diberi uang lelah, kebanyakan pasien yang
kesana hanya membawa gula atau rokok dan cukup ditaruh di meja atau di lantai
begitu saja. Beliau mungkin niatnya menolong orang yang sakit, tidak ada maksud
untuk berbisnis pengobatan, hanya kalau ada pasien yang membutuhkan ramuan jamu
bisa mengganti ongkos pembuatan jamu rebusan, biasanya 1 botol aqua besar isi
1500 ml pasien memberi uang Rp.50.000,- dan uang tersebut ditaruh di meja
begitu saja dan bilang mbah ini uang jamu. Sungguh mulia mbah Mujo beliau
mengobati pasiennya tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan yang lebih, semoga
beliau diberikan kesehatan dan kekuatan untuk dapat bekerja meringgankan
penderitaan banyak orang melalui terapi pemijatan dan keahlian yang beliau
miliki.
Terima Kasih
Mbah Mujo semoga Allah SWT. membalas kebaikan panjenengan.
Tulungagung,
16 September 2020
Intokowati
#SahabatPenaKita
#KomunitasLiterasi
Pasien leukimia apakah ada?
BalasHapusSemoga bnyak yg jodoh pengobatan di mbah mujo