Sabtu, 07 November 2020

PERENCANAAN YANG BAIK MENENTUKAN HASIL YANG MAKSIMAL

Dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan tidak pernah terlepas dari adanya perencanaan yang matang. Perencanaan adalah kunci awal dari seluruh proses pelaksanaan, setiap tahapan harus dilalui mulai dari pengumpulan data awal yang berupa data primer dan data sekunder. Mengidentifikasi permasalahan yang ada dilapangan untuk dijadikan dasar penyusunan, mengakomodir dari seluruh keinginan dan kepentingan untuk dicarikan solusi supaya terjalin benang merah antara aspirasi yang muncul dari bawah dengan kepentingan yang ada atas. Menentukan sasaran yang tepat agar hasil yang diharapkan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan. Arah kebijakan sebaiknya selaras dengan konsep dasar dari perencanaan, dapat menyesuaikan dengan keadaan namun tidak keluar dari rel.

Menurut Wikipedia ensiklopedia bebas bahwa Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian urutan rasional didalam penyusunan rencana. Proses mempunyai sifat-sifat sebagai berikut; dapat disesuaikan dengan tujuan, dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada, dapat dikembangkan sesuai dengan teknik dan kebutuhan tertentu. Proses perencanaan pada awalnya merupakan proses yang konvensional yang disebut juga Classical Planning Process atau Geddesian Planning Process. Proses yang konvensional merupakan proses yang terbuka yang menghasilkan produk terbuka (tanpa feedback). Dalam perencanaan input merupakan data-data atau informasi, output merupakan produk perencanaan atau rencana, sedangkan proses atau analisis merupakan keterkaitan data atau informasi untuk menghasilkan produk rencana.

Pengolahan data awal membutuhkan kecermatan sehingga dalam analisis membutuhkan pengetahuan dan ketajaman analisis yang harus dimiliki oleh seorang planner, menggali data dari berbagai sumber dan menganalisis setiap data yang ada untuk dijadikan sebagai bahan kajian. Sumber data yang jelas dan tingkat validitas yang tinggi akan berpengaruh pada kesuksesan perencanaan. Data adalah bagian yang paling penting dalam kaitannya dengan proses perencanaan. Data yang tidak jelas dan acak akan dapat menyesatkan dan dapat mengakibatkan penyalahgunaan. Data yang berkaitan dengan penganggaran atau keuangan sangat riskan jika tingkat validitasnya rendah, selain dapat menimbulkan pemborosan atau juga kekurangan pagu anggaran dapat pula berakibat terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan penyalahgunaan anggaran, tidak tepat sasaran serta tidak sesuai harapan sebagaimana tujuan yang akan dicapai.

Dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah akan terwujud manakala terjalin sinergitas yang diawali dengan konsep dasar perencanaan yang matang, menyeluruh, terarah dan terpadu memperhatikan aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan keadaan dan perkembangan di wilayah Indonesia. Pemerintah dituntut lebih siap dan mandiri dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan bebas dunia yang semakin kompetitif. Perencanaan pembangunan yang baik akan mampu menjamin terlaksananya pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu, menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai agar apa yang hendak dilaksanakan benar-benar dapat terwujud dengan baik.

Untuk meraih kesuksesan dalam perencanaan tentunya harus mempunyai target terlebih dahulu dan yakin bahwa suatu saat nanti rencana itu pasti akan terwujud. Merencenakan sesuatu ibaratnya seperti bermimpi namun disertai dengan perjuangan dengan beberapa tahapan yang meski dilalui. Langkah pertama memanfaatkan waktu dengan menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan, langkah kedua mencari pengalaman dari seorang mentor/pakar yang sudah pernah sukses dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan sekaligus mencari referensi yang cukup dan sesuai dengan bidang yang akan dicapai, langkah berikutnya adalah membuat tujuan yang realistis baik dalam perencanaan jangka pendek ataupun jangka menengah dan juga perencanaan jangka panjang, selanjutnya membuat sebuah tim yang solid yang saling mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, yang terkhir masih tetap konsisten dengan tujuan awal tidak mudah tergiur dan merubah pikiran untuk mengalihkan kepada hal lain sehingga target dan tujuan yang dari semula sudah direncakan dapat berjalan dan berhasil sebagaimana yang diharapkan.

Setelah selesai proses perencanaan tahapan demi tahapan dilalui, diperlukan adanya monitoring dan evaluasi dari seluruh hasil yang telah dicapai, evaluasi secara menyeluruh apakah dari program-program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditentukan, atau terdapat kendala bahkan kegagalan. Perlu dilakukan analisis terhadap masalah yang dihadapi dan kendala dilapangan, mungkin bukan salah dalam perencanaannya tapi terkendala masalah teknis yang perlu segera dapat diselesaikan. Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama karena itu sama saja dengan tidak belajar dari kegagalan yang pertama, kesalahan bisa terjadi dari beberapa factor; adanya human error, kegagalan sistem, juga kebijakan yang tidak tepat sasaran. Semuanya perlu dievaluasi sebagai bahan untuk perencanaan tahap berikutnya. Namun sebaik apapun rencana manusia akan ada campur tangan Tuhan didalamnya jadi tetaplah tawakal dan selalu berdo’a agar apa yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Wallahu a’lam bi showab ..

 

Tulungagung, 7 November 2020

Intokowati

Sahabat Pena Kita

4 komentar: