Minggu, 30 September 2018

Ketika Hidup Tidak Sesuai Ekspektasi


Jangan terlalu percaya diri tinggi dan jangan pula terlalu sombong terkadang hidup tidak seperti apa yang kita mau, takdir bisa berbicara lain. Apa yang kita mau justru berbalik arah seratus delapan puluh derajat dengan apa yang kita terima, namun begitu jangan pula kita merasa su’udhan kepada sang pencipta, perlu disyukuri dan diterima mungkin itu yang terbaik untuk kita dan pasti dibalik sebuah peristiwa ada terkandung hikmah didalamnya, hanya saja manusia terkadang cenderung menjustifikasi keadaan, tanpa mengkaji lebih mendalam.

Bicara masa depan banyak upaya yang harus dilakukan mulai dari usaha juga perencanaan yang matang dan tersusun rapi tahapan demi tahapan sejak dari proses sampai dengan pelaksanaan sampai kepada hasil. Secara teori proses menentukan hasil tapi juga tidak selama begitu, ada tangan-tangan Tuhan yang ikut campur didalamnya, diluar kendali manusia. Disini peran do’a menjadi sesuatu pengiring usaha dalam sebuah proses meskipun tidak semua do’a terkabul seketika itu juga.

Perjalanan kehidupan manusia ataupun kejadian alam tidak bisa kita tau kapan, dimana, siapa, karena itu bagian dari rahasia Tuhan, setinggi apapun pemikiran manusia tidak akan mampu menembus batasan-batasan itu, manusia hanya bisa merencanakan, menganalisa, mengumpulkan data-data, mengenali tanda-tanda dari setiap peristiwa dan kejadian, namun begitu tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dan dialami walau ramalan kadang mendekati pada kebenaran tapi eksekusi tetap ditangan Yang Maha Kuasa.

Berserah diri dan bersifat qona’ah jauh lebih penting termasuk instropeksi diri agar kita sebagai hamba tidak jumawa. Bukan maksud mendukung aliran jabariyah tetapi sebagai bentuk upaya bahwa menerima qodha dan qodar itu harus disikapi dengan keikhlasan yang mendalam, bukan saja mengandalkan usaha, kemampuan dan pemikiran semata tapi ada energi lain yang juga berperan penting dalam pencapaian tujuan.

Wallahua’lambish shawab.

Tulungagung, 30 September 2018
#Intokowati
#Komunitas Literasi IAIN TA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar