Pada April 2019 Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur meluncurkan program Gerakan Ayo Membangun Madrasah atau disingkat dengan GERAMM. Di dalam GERAMM memuat 7 gerakan, yaitu; Gerakan Literasi Madrasah (GELEM), Gerakan Madrasah Sehat (GEMES), Gerakan Madrasah Inovatif (GEMI), Gerakan Furudhul Ainiyah (GEFA), Gerakan Peningkatan Kompetensi Guru (KATA SIGURU), Gerakan Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah (KATA SIKAMAD), Gerakan Peningkatan Kompetensi Pengawas (KATA SIAWAS). Sebagai tindak lanjut program GERAMM harus ada konsep yang dapat mendukung terealisasinya seluruh kegiatan yang sudah dicanangkan tersebut. Dengan adanya program GERAMM diharapkan nantinya mampu membangun dan mengembangkan budaya literasi pada madrasah diseluruh wilayah Jawa Timur.
Membudayakan literasi di madrasah sebanarnya
tidaklah sulit namun begitu tidak juga mudah karena membiasakan para pendidik
dan peserta didik untuk senantiasa gemar membaca dan menulis tidaklah seperti
membalikkan telapak tangan. Dalam mewujudkan budaya literasi membutuhkan adanya
sebuah komitmen antara pimpinan lembaga dan semua yang terlibat dalam satuan
pendidikan. Gerakan membangun budaya literasi selain komitmen dari semua
komponen yang ada di lembaga pendidikan itu, juga dibarengi fasilitas sarana
dan prasarana yang mendukung kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan
optimal. Tersedianya ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku-buku pelajaran
serta buku-buku penunjang dalam berbagai ilmu pengetahuan akan dapat menambah
khasanah kekayaan wawasan mereka.
Gerakan Literasi Madrasah (GELEM) yang diluncurkan
oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui Madrasah Membaca
(MACA) dan Madrasah Menulis (MANIS). Gerakan Literasi Madrasah adalah usaha
komprehensif untuk menjadikan madrasah sebagai masyarakat pembelajar yang
dilakukan semua pihak mulai dari pemerintah, guru, peserta didik maupun wali
murid. Didalam Madrasah Membaca dan Madrasah Menulis memuat tiga kegiatan,
yaitu; kegiatan pembiasaan dalam Gerakan Literasi Madrasah, Kegiatan
Pengembangan dalam Gerakan Literasi Madrasah dan Kegiatan pembelajaran dalam
Gerakan Literasi Madrasah. Model-model Madrasah Menulis (MANIS) meliputi tiga
hal antara lain; Guru Menulis (GELIS), Siswa Menulis (SULIS), Kepala Madrasah
Menulis (KAMIS) dan Pengawas Menulis (PANELIS).
Gerakan Literasi Madrasah akan berhasil manakala ada
pihak yang berperan dan bertanggungjawab dalam membangun budaya literasi di
madrasah. Pihak yang berperan dan sebagai Tim Penggerak Literasi (TIGER) adalah
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sebagai pemilik program, kemudian
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan di wilayah Jawa
Timur. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur juga harus
melakukan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan atas program GELEM yang sudah
diluncurkan tersebut. Beberapa komponen yang terdapat dalam monev memuat
tentang Kreteria Ketercapaian Gerakan Litersi Madrasah, Penganugrahan Madrasah
Literasi dan monev Gerakan Literasi Madrasah dimasing-masing Satuan Pendidikan.
Gerakan Literasi Madrasah Program Pembiasaan pertama
adalah 15 menit membaca, yang meliputi; 5 menit baca ayat/surat Alquran, satu
hari satu hadits, lingkar pagi, jurnal pagi, bacaan berkarakter dan membaca non
pelajaran. Pembiasaan kedua adalah menata lingkungan kaya teks yang meliputi
Mengubah kelas menjadi lingkungan kaya teks, pengadaan buku-buku non pelajaran,
perpustakaan yang nyaman, sudut baca/gerobak baca, gubuk literasi, majalah dinding,
poster-poster kampanye menulis, papan kosakata dan penyediaan koleksi teks
cetak, digital, visual yang mudah diakses oleh warga madrasah.
Gerakan Literasi Madrasah Pengembangan, dalam hal
ini ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan antara lain; Menulis komentar
pada jurnal harian baca, mengungkapkan kembali apa yang telah dibaca atau
pengalaman dalam bentuk lisan maupun tulisan, pengembangan kosakata dengan satu
hari 4 kata 4 bahasa, frayer model, penghargaan terhadap literasi,
pengembangan literasi digital dan teknologi menggunakan internet, melibatkan
peserta didik dalam pengelolaan perpustakaan (Pustakawan hebat), mengumpulkan
karya-karya guru dan peserta didik berupa majalah, buku, dll.
Gerakan Literasi Madrasah Kegiatan Pembelajaran
meliputi; Integrasi literasi dalam perencanaan pembelajaran, Integrasi dalam
proses pembelajaran dan integrasi dalam penilaian pembelajaran.
Tujuan kegiatan Madrasah Menulis adalah untuk
membudayakan menulis bagi guru, pegawai, dan peserta didik untuk menghasilkan
produk tulisan sesuai dengan jenjang dan kemampuannya. Kegiatan Madrasah
Menulis (MANIS) meliputi: Guru menulis (Gelis), Peserta didik/siswa menulis
(Sulis), Kepala Madrasah Menulis (Kamis) dan Panelis (Pengawas Madrasah
Menulis). Didalam Guru menulis akan mampu menghasilkan karya tulis diantaranya Menulis
Buku Berjenjang, Menulis Esai Praktik Pembelajaran yang Baik (Best Practices
Pembelajaran), Laporan Ilmiah Praktik Terbaik Pembelajaran (Best Practice Laporan
Ilmiah ),Laporan Hasil Penelitian, Menulis Buku Populer, Artikel Ilmiah
(Jurnal), Artikel Ilmiah Populer (Opini/Esai), Modul/Diktat dan karya
terjemahan.
Peserta Didik/Siswa Menulis (SULIS) dapat melalui pendampingan
peserta didik untuk menghasilkan karya
literasi bisa berupa antara lain: Cerita pendek, Puisi, Novel, Komik, Cerita
Bergambar, Reportase, Poster, Video Motion, Karya Ilmiah Remaja (KIR)
dan Resensi.
Kamad Menulis (KAMIS) dan Pengawas Madrasah Menulis
(PANELIS) adalah program pembudayaan menulis bagi kepala & pengawas
madrasah. Karya tulisnya dapat berupa: Laporan Hasil Penelitian Tindakan
Madrasah (PTM) atau Tindakan Kepengawasan (PTKp), Buku Populer, Artikel Ilmiah
(Jurnal), Artikel Ilmiah Populer (Opini/Esai), Karya Terjemahan, dll.
Sekilas mengenai isi panduan Gerakan Literasi Madrasah
yang diterbitkan oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur dengan harapan bahwa nantinya lingkungan madrasah sudah
terbiasa dengan budaya membaca dan menulis, sehingga karya-karya besar akan
bermunculan dan berguna bagi masyarakat. Budaya Literasi menjadi sarana untuk
mencerdasakan kehidupan anak-anak bangsa untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Dengan menulis ide dan gagasan akal bermunculan di setiap madrasah jika itu
jumlahnya banyak maka akan mampu meramaikan dunia dengan berbagai karya dan
inovasi yang tidak kalah dengan bangsa lain. Kemajuan dalam bidang pendidkan
dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Persaingan global pada generasi milenial dan era
industri 4,0 menuntut kita semua harus mampu berdaya saing mengikuti
perkembangan jaman, saat ini sudah menuju revolusi industri 4.1 akan lebih
berat lagi tantangan untuk menghadapi persaingan global tersebut, maka seluruh
komponen dan Stakeholder harus bahu membahu untuk menyiapkan generasi yang tangguh, mempunyai
wawasan dan cara pikir yang luas, jiwa kebangsaan yang tinggi dan mampu
memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral dan keagamaan sehuingga generasi
pewaris estafet kepemimpinan dimasa mendatang bukan saja pandai dalam ilmu
pengetahuan semata namun taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi semua
larangan. Mampu menyelaraskan ilmu, iman dan akhlaq. Selebihnya manuasia hanya
berusaha Tuhanlah yang menentukan.
Salam Literasi.
Tulungagung, 11 Februari 2021
@Intokowati
#SahabatPenaKita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar