Rabu, 24 Februari 2021

PROSPEK BANK SYARIAH INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL

 

Beberapa waktu yang lalu tepatnya hari Senin, tanggal 01 Februari 2021 pukul 13.00 WIB Presiden RI Joko Widodo meresmikan berdirinya lembaga perbankan syariah baru hasil dari marger anak perusahaan BUMN yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dan BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Berdirinya Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Perbankan (OJK) dengan Nomor: SR-3/PB.1/2021 pada tanggal 27 Januari 2021perihal Pemberian izin penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah kedalam PT Bank BRIsyariah Tbk serta Izin Perubahan nama dengan menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai bank hasil penggabungan. Adapun komposisi pemegang saham BSI terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar (51,2%), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar (25,0%), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar (17,4%), DPLK BRI – Saham Syariah (2%) dan Publik (4,4%).

Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa peringkat Ekonomi Syariah Indonesia terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy, sehingga patut kita syukuri bersama dan kita harus terus bekerja keras untuk mengembangkan Perekonomian Syariah di tanah air tercinta. Menurut Presiden pada tahun 2018 Indonesia berada di peringkat 10 kemudian tahun berikutnya naik menjadi peringkat ke 5 dan pada tahun 2020 yang lalu berada pada peringkat 4. Sungguh prestasi yang sangat luar biasa untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi perekonomian syariah secara regional maupun global. Kepala Negara juga mengaku merasa gembira karena kinerja perbankan syariah mencatat perkembangan yang stabil di tengah pandemi Covid-19.

Masih menurut Presiden bahwa pertumbuhan perbankan syariah lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, seperti pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, hingga pembiayaan. Dari sisi aset perbankan syariah mencatat pertumbuhan sebesar 10,97% secara tahunan lebih tinggi dari bank konvensional yang mencatat pertumbuhan 7,7 % kemudian dari sisi pembiayaan perbankan syariah juga tercatat tumbuh dari 9,42% secara tahunan yang jauh lebih tinggi dari bank konvensional dengan angka pertumbuhan yang hanya pada kisaran 0,55 % saja. Dengan melihat kondisi tersebut maka presiden meyakini bahwa Ekonomi Syariah Indonesia akan tumbuh dengan sangat cepat dan mampu berkontribusi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umat dan masyarakat. Menurut Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi bahwa Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank modern, inklusif dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah.

Harapan kedepan dari berdirinya BSI adalah menjadikan Bank Syariah Indonesia menjadi Bank Syariah yang benar-benar universal, dalam arti BSI harus terbuka, harus inklusif dan harus menyambut baik siapapun yang ingin menjadi nasabah, agar menjangkau lebih banyak masyarakat di tanah air. BSI harus bisa memaksimalkan teknologi digital agar jangkauannya bisa lebih luas. BSI harus mampu menarik minat generasi muda untuk menjadi nasabah. Produk dan layanan BSI harus bisa kompetitif dan memenuhi kebutuhan seluruh segmen mulai UMKM hingga korporasi, juga harus memberikan fasilitas kepada seluruh nasabah sesuai dengan kebutuhan masing-masing. BSI harus lebih peka dan gesit dalam menangkap sebuah peluang sehingga mampu menciptakan tren baru bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada sehingga peluang berkembangnya perekonomian syariah di Indonesia semakin tampak jelas dan nyata.

Sepanjang yang penulis ketahui sejak mulai merebaknya perbankan syariah di Indonesia mengenai rekruiment karyawan sifatnya masih umum dan mengambil dari lulusan perguruan tinggi umum juga. Padahal kenyataannya produk yang ditawarkan adalah jenis produk-produk yang mengandung unsur syariah dari sisi hukum Islam. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) banyak membuka Prodi baru pada Fakutas Ekonomi & Bisnis Islam dengan harapan dapat membuka peluang baru bagi lulusannya untuk dapat diterima menjadi karyawan pada lembaga perbankan syariah di tanah air. Para mahasiswa dibekali berbagai pengetahuan tentang perbankan syariah berikut dasar hukum yang berkaitan dengan produk-produk yang ditawarkan dari berbagai layanan perbankan syariah. Namun sepertinya harapan itu belum sepenuhnya dapat terwujud dan sesuai harapan. Dalam persaingan dunia kerja sepertinya rekruimen dari bank syariah belum dapat sepenuhnya menyentuh pengambilan dari lulusan perguruan tinggi Islam di tanah air. Patut disayangkan pula semestinya para karyawan bank syariah bukan hanya sekedar memberikan layanan namun memang mereka menguasai dan memahami dari segi hukum syariatnya pada setiap produk layanan perbankan yang ditawarkan.

Dengan berdirinya BSI akan mampu membawa dampak dan perubahan bagi perekonomian umat, akad dan perjanjian diawal menjadi kunci tentang kehalalan sebuah produk layanan perbankan syariah, menghidari adanya sistem bunga karena dalam perbankan syariah hanya mengenal sestem bagi hasil. Di dalam ajaran agama Islam tentang adanya bunga bank masih banyak menimbulkan perdebatan dan kontroversi dari berbagai kalangan, menurut ijma ulama dikalangan semua mazhab fiqh bahwa bunga dengan segala bentuknya termasuk katagori riba namun ada pendapat yang menyatakan bahwa bunga tidak termasuk katagori riba. Untuk menghidari adanya praktek riba mungkin BSI bisa menjadi solusi bagi yang masih ragu dengan adanya praktek perbankan di Indonesia. Sejatinya memang yang namanya praktek riba bukan hanya agama Islam yang melarang, namun sepertinya agama atau keyaninan yang lain juga melarang adanya praktek riba yang dapat memberatkan bagi pihak yang merasa dirugikan.

Melalui BSI diharapkan mampu menjadi pengerak perekonomian umat dari sisi permodalan dan pembiayaan syariah UMKM dapat lebih maju, label-lebel syariah juga mampu berkembang seperti produk pangan halal, pariwisata syariah, perhotelan syariah dan masih banyak lagi inovasi yang berbau syariah yang mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan umat. Pembiayaan pembangunan infrastuktur didanai melalui bank syariah, Pembayaran payroll gaji pegawai juga melalui perbankan syariah sehingga penghimpunan dana nasabah dapat bergulir membuat koloni besar dalam pengelolaan pembiayaan syariah di tanah air. Proyek infrastruktur dari alokasi dana SBSN ( Surat Berharga Syariah Negara) semuanya melalui Bank Syariah yang dialokasikan melalui Reksus (Rekening Khusus) yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan melalui ketiga bank syariah yang sekarang sudah marger menjadi BSI tersebut. Jika managemen bank syariah mampu membuat pertumbumbuhan perekonomian di Indonesia menjadi jauh lebih baik, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi pelopor perekonomian syariah di kancah internasional setara dengan negara lain seperti Malaysia, diharapkan dari peingkat ke 4 mampu naik lagi bisa menjadi runner up bahkan menjadi nomer satu di dunia internasional. Wallahu a’lam..


Kantor BSM Tulungagung


Pelayanan Teller di BNI Syariah Tulungagung



BRI Syariah


Tulungagung, 23 Februari 2021

Intokowati

#SahabatPenaKita

Rabu, 17 Februari 2021

BANYAKNYA GROUP SOSMED BISA BIKIN PUYENG

Pada era sekarang setiap orang dituntut untuk bisa melek teknologi, perkembangan teknologi digital sangat membantu mempermudah cara berkomunikasi dan berinteraksi melalui dunia maya. Intensitas berselancar di dunia maya bisa dilihat dari hal yang paling sederhana seperti melihat pesan WhatsAap, Facebook, Telegram, Line, Instragram maupun yang lain. Sepertinya justru orang sekarang lebih disibukkan melihat handphone dari pada kontak langsung. Bisa dibilang bahwa dunia serasa dalam genggaman, karena informasi apapun bisa kita dapatkan melalui internet.

Untuk kalangan dunia bisnis perkembangan teknologi digitalisasi dapat membantu dan mendukung berkembangnya produktifitas dan perkembangan pasar. Dalam dunia pendidikan kemajuan teknologi multimedia dapat membantu para siswa dan juga pendidik dalam mengakses pembelajaran, sangat cocok dimusim pandemi seperti sekarang ini. Tak kalah dengan dunia bisnis maupun dunia pendidikan, dunia kerjapun juga setiap hari disuguhi dengan berbagai informasi melalui media, yang familier dengan kehidupan kita sehari-hari dan banyak orang menggunakannya adalah aplikasi WhatsApp.

Aplikasi WhatsApp mempunyai fitur yang cukup beragam sehingga banyak orang menggunakan aplikasi ini. Group-group dan komunitas banyak dibuat untuk mempermudah hubungan komunikasi dalam menyampaikan pesan baik pesan teks, audio dan juga video. Cara berinteraksi dan berkomunikasi melalui group lebih efektif dan efisien dibanding dengan personal, karena ketika mengirimkan pesan penting untuk beberapa orang cukup dengan memposting di group sudah dapat tersampaikan semuanya.

Namun terkadang saya merasakan puyeng dengan adanya banyak group, apalagi group yang dipunyai sangatlah beragam, mulai dari group keluarga, group pekerjaan, group alumni, group komunitas dan masih banyak lagi group-group yang menyita ruang baik mengenai kapasitas memori internal ataupun external di handphone, juga kadang tidak sempat membaca keseluruhan dari pada semua isi kiriman chat maupun yang lain yang dikirim lewat group tersebut. Tentunya kita tidak terus menerus untuk membaca pesan-pesan yang ada di handphone kita, namun ternyata pesan yang terlewatkan kadang sangatlah penting sehingga kita ketinggalan informasi. Kalau ini seorang pembisnis pasti banyak peluang usaha yang seharusnya dapat menghasilkan pundi-pundi uang berlalu begitu saja.

Sebenarnya saya bukan tipe orang yang gemar untuk terus sering melihat pesan yang masuk, karena dunia nyata lebih membutuhkan banyak sentuhan dibandingkan dunia maya. Kapan saya akan bisa menyelesaikan tugas apabila terus bersosmed ria. Tapi kenyataannya kadang membuat kepala jadi berputar kalau banyak chat yang masuk baik dari WAGroup maupun Chat Jalur pribadi, apalagi ketika banyak pesan chat yang harus dibalas karena pertanyaan dari masing-masing pengirim pesan sangatlah beragam jadi menjawabpun tidak bisa sama antara chat satu dengan chat yang lain. Kalau kondisi yang sudah seperti ini rasanya mau menangis saja, pekerjaan satu belum selesai sudah ditagih yang lain, selain chat, telponpun selalu berdering, rasanya dunia seperti jungkir balik kalau sudah seperti ini. Tapi ya mau bagaimana lagi dunia kita sekarang adalah dunia sosmed, kalau tidak mengikuti perkembangan pastinya akan ketinggalan.

Sejujurnya ini merupakan curhatan saja namun begitu saya pingin menulisnya biar sedikit agak mengurangi beban yang seharian tadi diberondong dengan berbagai pesan dan panggilan melalui handphone yang rasanya pingin tak buang tapi kalau mau beli lagi juga belum punya uang untuk menggantikan handphone yang lama. Ya semoga saja segera mendapatkan rejeki nomplok untuk beli hp baru yang dapat memuat banyak data dan aplikasi vitur tambahan biar semakin puyeng dan berputar-putar.

Salam Literasi

Tulungagung, 16 Februari 2021

#Intokowati

#SahabatPenaKita

 

Kamis, 11 Februari 2021

MEMBUDAYAKAN LITERASI DI MADRASAH

Pada April 2019 Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur meluncurkan program Gerakan Ayo Membangun Madrasah atau disingkat dengan GERAMM. Di dalam GERAMM memuat 7 gerakan, yaitu; Gerakan Literasi Madrasah (GELEM), Gerakan Madrasah Sehat (GEMES), Gerakan Madrasah Inovatif (GEMI), Gerakan Furudhul Ainiyah (GEFA), Gerakan Peningkatan Kompetensi Guru (KATA SIGURU), Gerakan Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah (KATA SIKAMAD), Gerakan Peningkatan Kompetensi Pengawas (KATA SIAWAS).  Sebagai tindak lanjut program GERAMM harus ada konsep yang dapat mendukung terealisasinya seluruh kegiatan yang sudah dicanangkan tersebut. Dengan adanya program GERAMM diharapkan nantinya mampu membangun dan mengembangkan budaya literasi pada madrasah diseluruh wilayah Jawa Timur.

Membudayakan literasi di madrasah sebanarnya tidaklah sulit namun begitu tidak juga mudah karena membiasakan para pendidik dan peserta didik untuk senantiasa gemar membaca dan menulis tidaklah seperti membalikkan telapak tangan. Dalam mewujudkan budaya literasi membutuhkan adanya sebuah komitmen antara pimpinan lembaga dan semua yang terlibat dalam satuan pendidikan. Gerakan membangun budaya literasi selain komitmen dari semua komponen yang ada di lembaga pendidikan itu, juga dibarengi fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan optimal. Tersedianya ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku-buku pelajaran serta buku-buku penunjang dalam berbagai ilmu pengetahuan akan dapat menambah khasanah kekayaan wawasan mereka.

Gerakan Literasi Madrasah (GELEM) yang diluncurkan oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui Madrasah Membaca (MACA) dan Madrasah Menulis (MANIS). Gerakan Literasi Madrasah adalah usaha komprehensif untuk menjadikan madrasah sebagai masyarakat pembelajar yang dilakukan semua pihak mulai dari pemerintah, guru, peserta didik maupun wali murid. Didalam Madrasah Membaca dan Madrasah Menulis memuat tiga kegiatan, yaitu; kegiatan pembiasaan dalam Gerakan Literasi Madrasah, Kegiatan Pengembangan dalam Gerakan Literasi Madrasah dan Kegiatan pembelajaran dalam Gerakan Literasi Madrasah. Model-model Madrasah Menulis (MANIS) meliputi tiga hal antara lain; Guru Menulis (GELIS), Siswa Menulis (SULIS), Kepala Madrasah Menulis (KAMIS) dan Pengawas Menulis (PANELIS).

Gerakan Literasi Madrasah akan berhasil manakala ada pihak yang berperan dan bertanggungjawab dalam membangun budaya literasi di madrasah. Pihak yang berperan dan sebagai Tim Penggerak Literasi (TIGER) adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sebagai pemilik program, kemudian Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan di wilayah Jawa Timur. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur juga harus melakukan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan atas program GELEM yang sudah diluncurkan tersebut. Beberapa komponen yang terdapat dalam monev memuat tentang Kreteria Ketercapaian Gerakan Litersi Madrasah, Penganugrahan Madrasah Literasi dan monev Gerakan Literasi Madrasah dimasing-masing Satuan Pendidikan.

Gerakan Literasi Madrasah Program Pembiasaan pertama adalah 15 menit membaca, yang meliputi; 5 menit baca ayat/surat Alquran, satu hari satu hadits, lingkar pagi, jurnal pagi, bacaan berkarakter dan membaca non pelajaran. Pembiasaan kedua adalah menata lingkungan kaya teks yang meliputi Mengubah kelas menjadi lingkungan kaya teks, pengadaan buku-buku non pelajaran, perpustakaan yang nyaman, sudut baca/gerobak baca, gubuk literasi, majalah dinding, poster-poster kampanye menulis, papan kosakata dan penyediaan koleksi teks cetak, digital, visual yang mudah diakses oleh warga madrasah.

Gerakan Literasi Madrasah Pengembangan, dalam hal ini ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan antara lain; Menulis komentar pada jurnal harian baca, mengungkapkan kembali apa yang telah dibaca atau pengalaman dalam bentuk lisan maupun tulisan, pengembangan kosakata dengan satu hari 4 kata 4 bahasa, frayer model, penghargaan terhadap literasi, pengembangan literasi digital dan teknologi menggunakan internet, melibatkan peserta didik dalam pengelolaan perpustakaan (Pustakawan hebat), mengumpulkan karya-karya guru dan peserta didik berupa majalah, buku, dll.

Gerakan Literasi Madrasah Kegiatan Pembelajaran meliputi; Integrasi literasi dalam perencanaan pembelajaran, Integrasi dalam proses pembelajaran dan integrasi dalam penilaian pembelajaran.

Tujuan kegiatan Madrasah Menulis adalah untuk membudayakan menulis bagi guru, pegawai, dan peserta didik untuk menghasilkan produk tulisan sesuai dengan jenjang dan kemampuannya. Kegiatan Madrasah Menulis (MANIS) meliputi: Guru menulis (Gelis), Peserta didik/siswa menulis (Sulis), Kepala Madrasah Menulis (Kamis) dan Panelis (Pengawas Madrasah Menulis). Didalam Guru menulis akan mampu menghasilkan karya tulis diantaranya Menulis Buku Berjenjang, Menulis Esai Praktik Pembelajaran yang Baik (Best Practices Pembelajaran), Laporan Ilmiah Praktik Terbaik Pembelajaran (Best Practice Laporan Ilmiah ),Laporan Hasil Penelitian, Menulis Buku Populer, Artikel Ilmiah (Jurnal), Artikel Ilmiah Populer (Opini/Esai), Modul/Diktat dan karya terjemahan.

Peserta Didik/Siswa Menulis (SULIS) dapat melalui pendampingan peserta didik untuk menghasilkan karya literasi bisa berupa antara lain: Cerita pendek, Puisi, Novel, Komik, Cerita Bergambar, Reportase, Poster, Video Motion, Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Resensi.

Kamad Menulis (KAMIS) dan Pengawas Madrasah Menulis (PANELIS) adalah program pembudayaan menulis bagi kepala & pengawas madrasah. Karya tulisnya dapat berupa: Laporan Hasil Penelitian Tindakan Madrasah (PTM) atau Tindakan Kepengawasan (PTKp), Buku Populer, Artikel Ilmiah (Jurnal), Artikel Ilmiah Populer (Opini/Esai), Karya Terjemahan, dll.

Sekilas mengenai isi panduan Gerakan Literasi Madrasah yang diterbitkan oleh Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dengan harapan bahwa nantinya lingkungan madrasah sudah terbiasa dengan budaya membaca dan menulis, sehingga karya-karya besar akan bermunculan dan berguna bagi masyarakat. Budaya Literasi menjadi sarana untuk mencerdasakan kehidupan anak-anak bangsa untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dengan menulis ide dan gagasan akal bermunculan di setiap madrasah jika itu jumlahnya banyak maka akan mampu meramaikan dunia dengan berbagai karya dan inovasi yang tidak kalah dengan bangsa lain. Kemajuan dalam bidang pendidkan dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Persaingan global pada generasi milenial dan era industri 4,0 menuntut kita semua harus mampu berdaya saing mengikuti perkembangan jaman, saat ini sudah menuju revolusi industri 4.1 akan lebih berat lagi tantangan untuk menghadapi persaingan global tersebut, maka seluruh komponen dan Stakeholder harus bahu membahu untuk menyiapkan generasi yang tangguh, mempunyai wawasan dan cara pikir yang luas, jiwa kebangsaan yang tinggi dan mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral dan keagamaan sehuingga generasi pewaris estafet kepemimpinan dimasa mendatang bukan saja pandai dalam ilmu pengetahuan semata namun taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan. Mampu menyelaraskan ilmu, iman dan akhlaq. Selebihnya manuasia hanya berusaha Tuhanlah yang menentukan.

Salam Literasi.

Tulungagung, 11 Februari 2021

@Intokowati

#SahabatPenaKita

Rabu, 03 Februari 2021

DAUN KETAPANG UNTUK IKAN CUPANG

Siang itu terlihat seseorang turun dari sepeda motor dan memarkir motornya ditepi jalan, kemudian berjongkok memungut daun-daun kering yang jatuh di pinggir jalanan depan kantor kami, tak lama orang itu membuka box sepeda motor untuk mengambil plastik kemudian memasukkan daun-daun tersebut kedalam plastik dan memasukkannya ke dalam box sepeda motor, tak lama kemudian mereka jalan dan berhenti kembali untuk memungut daun yang berada di bawah pohon sebelah timurnya. Rasa penasaran saya tiba-tiba muncul dan menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hati dan sempat juga saya tanyakan ke teman disebelah saya duduk. Menurutmu kenapa orang tersebut mengambil daun-daun kering dijalanan? Dan jawabnya saya sendiri juga tidak tau bu, akhirnya diam-diam saya mengikuti untuk melihat apakah orang tersebut akan turun dan mengambil sampah-sampah dipinggiran jalan untuk mensukseskan program kebersihan lingkungan atau ada kepentingan lain. Bagitu orang tersebut pergi saya langsung lari keluar menuju jalan untuk melihat apakah orang itu akan turun dan mengambil daun kering atau sampah dijalanan, tetapi ternyata mereka tidak berhenti sama sekali menolehpun tidak apalagi turun.

Pohon Ketapang di depan kantor


Sambil berdiri mematung melihat orang tersebut sudah berjalan jauh dengan mengendarai sepeda motornya lenyap dari pandangan, sayapun masuk ke dalam ruangan sambal berfikir apa yang sebenarnya dilakukan orang tadi. Apakah yang dipungutnya itu adalah daun ketapang kering yang berjatuhan dipinggir jalan, kalau iya buat apa mengambil daun kering itu. Akhirnya  mencoba penulusuran lewat google dengan mencari kata kunci manfaat daun ketapang, ternyata daun ketapang bermanfaat untuk menurunkan PH air agar ikan cupang terhindar dari jamur yang dapat menyebabkan sirip maupun ekor rusak dan patah, serta dapat mengkilapkan warna dari ikan cupang itu sendiri. Berarti benar bahwa orang itu memang mengambil daun ketapang bukan mengambil sampah yang berserakan dipinggir jalan. Karena ambil daunnya cukup lumayan banyak bisa jadi orang tersebut bukan hanya memelihara ikan sebagai hobby atau kesenangan semata, melainkan membudidayakan dan mengembangbiakkan ikan untuk kepentingan bisnis. Saat sekarang memang bisnis yang lagi ngetren dan menghasilkan banyak uang adalah bisnis tanaman bunga dan ikan hias. 

Daun ketapang ketika dicelupkan ke akuarium air akan berubah warna menjadi kecoklatan dan lama-lama menjadi keruh namun tidak perlu khawatir akibat perubahan warna tersebut dapat mengurangi tingkatan stres pada ikan cupang. Selain itu sebagai tempat pengembangbiakan ikan dalam bertelur biar terkesan seperti pada habitat aslinya di perairan liar, ini menurut beberapa tulisan yang di posting dibeberapa media. Lebih lanjut setelah daun mengalami pembusukan maka akan berguna juga sebagai nutrisi atau makanan bagi si cupang akibat dari penguraian daun membusuk yang diselimuti oleh biofilm sebagai sumber makanan bagi ikan. Daun ketapang kering dapat menghasilkan zat organik yang berguna menetralkan PH air secara alami, tidak dengan zat kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan ikan cupang peliharaan. 

Ternyata daun ketapang yang selama ini diketahui sebagai tanaman peneduh di halaman atau dipinggir jalan dapat pula bermanfaat untuk yang lain, salah satunya untuk budidaya ikan cupang. Apapun yang ada disekitar kita ternyata Tuhan menciptakannya dengan disertai dengan banyak manfaat yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan manusia semata. Namun terkadang manusia itu sendiri kurang dapat menyadari dan memanfaatkan apa yang sudah disediakan oleh Allah sang pencipta alam semesta akibat dari kurangnya pengetahuan atau malasnya manuasia untuk mempelajari dan mengambil hikmah dari semua hasil penciptaan dari Tuhan. Manusia justru kadang cenderung merusak dan tidak menghargai alam semesta yang sebanarnya sengaja diciptakan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Sebagai mahluk hidup ciptaan Tuhan selayaknya kita harus banyak bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang sudah diberikan. Menjaga, merawat dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar menjadi tanggung jawab manusia agar keseimbangan alam semesta senantia dapat terwujud.