Rabu, 26 Agustus 2020

MENYONGSONG ERA NEW NORMAL PEMBELAJARAN TATAP MUKA


Tulungagung masih bertahan pada zona kuning hanya satu kecamatan yang sudah menempati posisi sebagai zona hijau yaitu kecamatan Pucanglaban, namun begitu untuk pembelajaran tatap muka belum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Keluhan para siswa juga orang tua tentang pembelajaran daring memang terus bergulir. Para murid sangat merindukan belajar di sekolah, bahkan ada yang sengaja datang ke sekolah untuk melihat kelas mereka dan juga bertanya kepada sang guru kapan sekolah dibuka, ada siswa yang meminta untuk melihat ruangan kelas, pak tolong bukakan sebentar saja kelasnya saya pingin masuk, dan sang gurupun juga belum mengijinkan meski hanya melihat ruangan kelas.

Kemendikbud menerapkan aturan terbaru sekolah tatap muka zona hijau dan kuning wajib mengantongi 4 persetujuan; Pertama persetujuan dari Pemerintah Daerah setempat, kedua persetujuan kepala sekolah setelah sekolah dapat memenuhi protokol kesehatan yang ketat. Ketiga persetujuan dari orang tua wakil siswa yang tergabung dalam komite sekolah meskipun kemudian sekolah sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Keempat persetujuan dari orang tua peserta didik, jika orang tua tidak setuju peserta didik tetap belajar dari rumah dan tidak boleh dipaksa.

Kementerian Agama seperti halnya yang disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi dalam Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 juga memperbolehkan madrasah di zona hijau dan kuning untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun ada syaratnya dan madrasah harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar semuanya tetap aman. Ada empat hal yang menjadi persyaratan madrasah ataupun pesantren melakukan pembelajaran tatap muka. Pertama, lingkungan madrasah/pesantren aman Covid-19. Kedua, guru, ustadz, atau pengajar lainnya aman Covid-19. Ketiga, murid atau santrinya aman Covid-19. Keempat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam menyongsong pembelajaran tatap muka, madrasahpun juga mulai mempersiapkan diri dengan berbagai persiapan mulai dari menyusun jadwal pembelajaran, menyediakan sarana kebersihan dengan penyemprotan disinfektan diseluruh ruangan madrasah, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, mengecek suhu badan, mewajibkan semua guru, staf pengajar, para peserta didik dan seluruh warga sekolah serta tamu yang masuk ke lingkungan madrasah memakai masker. Menjaga lingkungan madrasah tetap bersih dan aman dari Covid-19 agar pembelajaran dapat terus berjalan. Jika ditemukan ada salah satu warga madrasah yang sakit atau reaktif ketika dilakukan rapid test maka harus segera dilakukan isolasi agar tidak sampai menularkan kepada yang lain kalau ternyata positif.

Seperti halnya pesantren yang sudah memulai pembelajaran terlebih dahulu ketika Pemerintah sudah memberlakukan new normal, sekarang Madrasah Aliyah juga akan memulai pembelajaran tatap muka dengan persiapan yang matang. Untuk Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah perlu persiapan yang cukup jika akan segera memberlakukan pembelajaran tatap muka. Demikian serangkaian persiapan dalam menghadapi pembelajaran tatap muka, harapannya seluruh proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, menuju masyarakat yang sehat, produktif aman dari Covid-19.

Salam Sehat..

Tulungagung, 25 Agustus 2020
Intokowati
#SahabatPenaKita
#KomunitasLiterasi

8 komentar: