Tulungagung masih bertahan pada zona kuning hanya satu
kecamatan yang sudah menempati posisi sebagai zona hijau yaitu kecamatan
Pucanglaban, namun begitu untuk pembelajaran tatap muka belum dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Keluhan para siswa juga orang tua tentang pembelajaran
daring memang terus bergulir. Para murid sangat merindukan belajar di sekolah,
bahkan ada yang sengaja datang ke sekolah untuk melihat kelas mereka dan juga
bertanya kepada sang guru kapan sekolah dibuka, ada siswa yang meminta untuk
melihat ruangan kelas, pak tolong bukakan sebentar saja kelasnya saya pingin
masuk, dan sang gurupun juga belum mengijinkan meski hanya melihat ruangan
kelas.
Kemendikbud menerapkan aturan terbaru sekolah tatap muka
zona hijau dan kuning wajib mengantongi 4 persetujuan; Pertama persetujuan dari
Pemerintah Daerah setempat, kedua persetujuan kepala sekolah setelah sekolah
dapat memenuhi protokol kesehatan yang ketat. Ketiga persetujuan dari orang tua
wakil siswa yang tergabung dalam komite sekolah meskipun kemudian sekolah sudah
melakukan pembelajaran tatap muka. Keempat persetujuan dari orang tua peserta
didik, jika orang tua tidak setuju peserta didik tetap belajar dari rumah dan
tidak boleh dipaksa.
Kementerian Agama seperti halnya yang disampaikan Menteri
Agama Fachrul Razi dalam Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di masa
Pandemi Covid-19 juga memperbolehkan madrasah di zona hijau dan kuning untuk
melakukan pembelajaran tatap muka, namun ada syaratnya dan madrasah harus
menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar semuanya tetap aman. Ada empat
hal yang menjadi persyaratan madrasah ataupun pesantren melakukan pembelajaran
tatap muka. Pertama, lingkungan madrasah/pesantren aman Covid-19. Kedua, guru,
ustadz, atau pengajar lainnya aman Covid-19. Ketiga, murid atau santrinya aman
Covid-19. Keempat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam menyongsong pembelajaran tatap muka, madrasahpun juga
mulai mempersiapkan diri dengan berbagai persiapan mulai dari menyusun jadwal
pembelajaran, menyediakan sarana kebersihan dengan penyemprotan disinfektan
diseluruh ruangan madrasah, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, mengecek
suhu badan, mewajibkan semua guru, staf pengajar, para peserta didik dan
seluruh warga sekolah serta tamu yang masuk ke lingkungan madrasah memakai
masker. Menjaga lingkungan madrasah tetap bersih dan aman dari Covid-19 agar
pembelajaran dapat terus berjalan. Jika ditemukan ada salah satu warga madrasah
yang sakit atau reaktif ketika dilakukan rapid test maka harus segera dilakukan
isolasi agar tidak sampai menularkan kepada yang lain kalau ternyata positif.
Seperti halnya pesantren yang sudah memulai pembelajaran
terlebih dahulu ketika Pemerintah sudah memberlakukan new normal, sekarang
Madrasah Aliyah juga akan memulai pembelajaran tatap muka dengan persiapan yang
matang. Untuk Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Ibtidaiyah perlu persiapan yang
cukup jika akan segera memberlakukan pembelajaran tatap muka. Demikian
serangkaian persiapan dalam menghadapi pembelajaran tatap muka, harapannya
seluruh proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, menuju masyarakat
yang sehat, produktif aman dari Covid-19.
Salam Sehat..
Tulungagung, 25 Agustus 2020
Intokowati
#SahabatPenaKita
#KomunitasLiterasi
Mantabbb Ibu. Semoga segera selesai pandemi ini 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
BalasHapusAamiin...
HapusSalam sehat. Salam literasi. Tulisan yang penuh motivasi.
BalasHapusTerima kasih mbak Muslikah, ayoo semangat menulis
HapusSemoga segera pulih
BalasHapusAamiin...
HapusSemangat terus bunda.....
BalasHapusSiap
BalasHapusTerima kasih suportnya