Seberapa pentingnya sebuah data dapat berperan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan yang sangat penting dan urgen. Selama ini orang memandang data itu penting hanya ketika membutuhkan, padahal semestinya data itu harus ada sekalipun tidak dibutuhkan karena dari situlah sumber dan analisa terhadap masalah dapat diambil dan dijadikan rujukan.
Sebuah Lembaga atau Instansi sudah seharusnya mempunyai bank
data dan selalu diupde secara berkala, data disebuah Lembaga tidak bersifat
statis melainkan dinamis dan selalu burubah ubah menyesuaikan dengan kondisi
terkini. Saya sendiri sering mengalami kendala yang cukup sulit ketika
melakukan proses updating data. Sebagai seorang pengolah data tidak hanya cukup
menghimpun dan menginput data mentah begitu saja namun juga diperlukan
ketelitian dan kejelian apakah data tersebut benar benar logis dan bisa
diterima akal sehat.
Pengalaman kami ketika melakukan pendataan terkadang ada
yang terkesan lucu dan aneh semisal ketika mendata jumlah mushola dan masjid
sampai ke tingkat desa, bahwa jumlah masjid dari tahun lalu justru mengalami
penurunan mestinya secara logika justru bertambah ataupun mungkin tetap, namun
yang terjadi malah menurun, bukannya itu lucu dan aneh karena selama kurun
waktu 1 tahun belum terdengar kabar ada pembongkaran masjid, malah yang terjadi
dilapangan penaikan status dari mushola menjadi masjid. Sangat tidak logis
apalagi jumlahnya signifikan bisa mencapai hitungan puluhan. Ini masih ranah
ditingkat Kabupaten/kota, data yang benar dan real dilapangan saja masih
diragukan, apalagi sudah skala provinsi bahkan pada level tingkat nasional.
Yang penulis sampaikan tadi hanya contoh kecil
saja dan hal tersebut kami alami sendiri, tidak bisa membayangkan kalau data-data
yang sangat penting untuk menghitung jumlah penduduk miskin di Indonesia,
makanya banyak stigma negative yang ditujukan kepada pemerintah dalam
menyelesaikan permalasahan sosial terutama dalam pendataan rakyat miskin.
Proses penggalian data mulai level paling bawah sampai hirarki keatas kadang
tidak sesuai dengan yang diharapan. Mungkin butuh terobosan dan inovasi baru
terkait dengan pendataan disetiap Lembaga dan instansi dengan hasil yang
maksimal namun biaya pendataan sangat minim. Pentingnya singkronisasi data yang
terintegrasi sehingga memudahkan penggambilan data. Sepanjang yang saya alami
bahwa untuk pendataan sampai ke level bawah anggarannya sangatlah minim karena
hanya meminta tolong KUA dan penyuluh dalam penggalian data, dan tidak semua
dapat terjangkau untuk menghitung angka secara riil dilapangan, seperti itulah
yang terjadi. Mungkin kendala seperti ini juga dialami Lembaga ataupun instansi
lain yang membutuhkan pendataan untuk kepentingan umum.
Tulisan yang menarik dan informatif.
BalasHapusTerima kasih atas suportnya bapak
BalasHapus