Pagi itu kebetulan saya lewat Jl. Panglima Sudirman,
di trotoar jalan raya depan SMPN 2 Tulungagung ada nenek tua yang jualan
keripik dan rengginang, dibungkus di plastik kecil kecil, terbersit dipikiran
ingin membeli sepulang dari ATM. Ternyata ketika kembali, laju kendaraan sudah
lewat sampai lampu merah, baru teringat nenek tua itu, akhirnya saya putar
balik sepeda motor untuk membeli rengginang tadi. Melihat dari tampilan fisik
memang kurang menarik untuk sebuah penawaran produk yang dapat menarik minat
konsumen untuk membeli, namun saya menilainya dari sisi lain yakni semangat
nenek itu untuk tetap mendapatkan penghasilan yang halal, tanpa harus meminta-minta
pada orang lain, itu yang perlu dihargai.
Semangat kerja nenek tadi perlu dijadikan contoh yang
baik bagi kita, yang masih diberikan kesehatan dan kebugaran untuk dapat
melakukan aktifitas normal, fisik dan tenaga masih kuat. Namun terkadang kurang
merasa bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan dan miliki. Senyampang kita
lihat di beberapa tempat, biasanya yang banyak di perempatan lampu merah, orang
minta-minta, padahal terlihat masih muda dan kuat, bisa melakukan pekerjaan
lain yang dapat menghasilkan uang tanpa mengganggu pengguna jalan. Mereka
melilih cara yang mudah untuk menghasilkan uang dengan cara meminta. Sepertinya
agak susah juga menghapus orang orang jalanan itu, karena sudah dijadikan mata
pencaharian oleh mareka. Dalam menghasilkan uang, adakalanya orang memilih hal
yang mudah, tidak mengeluarkan biaya tapi mendapatkan hasil, beda dengan sang
nenek tua itu, meski sudah tua masih mampu untuk berkarya.
Sepanjang jalan pulang, saya terus memikirkan perihal
tentang nenek itu, salut banget dengan semangat kerjanya, walaupun sang nenek
tidak beranjak dari tempatnya, hanya duduk saja ditempat. Akhirnya saya
tersadar belum belanja kebutuhan untuk masak nanti sore buat berbuka puasa di
warung langganan. Motor saya arahkan ke warung untuk berbelanja, ada beberapa
barang yang saya pilih, sayur kluwih, kacang
panjang, ikan, bumbu dll. Setelah selesai dihitung sama penjual, saya
bayar semua belanjaan. Ketika mau pulang ibu warung memberikan minyak goreng 2
botol, kaget juga, kok saya diberi minyak bu, iya buat goreng goreng krupuk
menjelang lebaran kata ibu warung.
Di jalan saya berfikir lagi apa mungkin ini balasan
Allah ketika saya membeli rengginang ke nenak tadi, yang langsung diganti
minyak goreng, sungguh balasan itu tidak sebanding dengan nilai yang saya
keluarkan, dan nikmat mana lagi yang harus didustakan. Secuil perbuatan baik,
balasannya langsung dan nyata, dibayar kontan bahkan berlipat lipat. Dari
peristiwa tersebut, bisa diambil hikmah dan pelajaran, bahwa hendaklah kita
banyak melakukan kebaikan walaupun kecil, sekalipun juga tidak tampak secara
kasat mata, karena balasan Allah itu nyata adanya, kalaupun tidak dibalas saat
itu juga, mungkin dilain waktu akan dapat kita terima buah dari apa yang pernah
kita tanam, meskipun dengan cara yang lain. Teruslah berbuat baik dan perbanyak
bersyukur atas nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita semua.
Tulungagung, 2 April 2024
@intokowati
#SahabatPenaKita_Tulungagung
#Komunitas Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar