Berbuka
puasa bersama di masjid menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar
sesama Muslim. Kita bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang dari
berbagai latar belakang. Dengan berbuka puasa bersama di masjid akan
mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghidupkan suasana masjid,
menumbuhkan kepedulian sosial dan mendapatkan berkah waktu berbuka.
Masjid
Besar Al Muslimun lokasinya sangat strategis karena letak masjid ada di sebelah
barat perempatan jalan yang lalu lintasnya cukup ramai dan padat dengan
kendaraan setiap harinya. Dengan lokasi yang sangat strategis ini, maka banyak
pengguna jalan yang mampir untuk melaksanakan sholat dan sekedar beristirahat
sepulang kerja atau dalam perjalanan. Pada bulan Ramadhan setiap harinya takmir
masjid menyediakan menu untuk berbuka puasa di masjid.
Pada
Ramadhan kali ini takmir mencoba menyajikan menu buka puasa dengan piringan
bukan lagi nasi kotak, dengan harapan akan dapat menjangkau semua jamaah untuk
dapat menikmati menu buka yang sudah disajikan. Menu yang disajikan setiap hari
selalu berganti ganti mulai dari rawon, sop ayam, soto, lodho, sayur bobor,
sayur lodeh, dsb, dengan harapan agar para jamaah tidak bosan menikmati
hidangan buka puasa, dan menjadi tambah semangat pergi ke masjid untuk
beribadah.
Sebelum
kegiatan berbuka puasa ada kegiatan kajian kitab dari Kyai setempat yang
termasuk takmir masjid juga, Pak Yai Dahlan namanya, kajian kitab dimulai dari
pukul 17.00 wib sampai menjelang berbuka, setelah itu di pandu oleh ketua
takmir untuk berdo’a bersama dengan membaca istighfar dan syahadat diharapkan
segala hajat-hajat para jamaah dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam sebuah
riwayat hadits bahwa Rasulullah bersabda: "Tiga doa yang tidak tertolak:
doa orang tua, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang sedang dalam
perjalanan." (HR. Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan bahwa doa orang yang
berpuasa, khususnya menjelang waktu berbuka, memiliki keutamaan yang besar dan
sangat dianjurkan.
Saat
Adzan maghrib berkumandang para jamaah terlebih dahulu berbuka dengan air putih
dan 3 butir kurma yang sudah di bagikan oleh remaja masjid setempat, untuk
menggugurkan puasanya. Kegiatan dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah di
dalam masjid, setelah selesai sholat berjamaah bisa menikmati makan bersama di
serambi masjid, tidak diijinkan makan di dalam masjid, supaya tidak mengotori
tempat sholat. Panitia sudah menyiapkan tempat piring kotor, setelah selesai
makan piring kotor bisa ditaruh di tempat yang sudah disediakan.
Takmir
sudah berupaya untuk perbaikan pelayanan kepada jamaah namun masih banyak
kekurangan. Karena jumlah jamaah di Masjid Al Muslimun pada saat berbuka puasa
tidak dapat di prediksi jumlahnya, maka ketika jamaah penuh terkadang porsi
makan orang yang datang belakangan menjadi berkurang, supaya cukup ibu ibu
membagi nasi dengan porsi yang sedikit agar bisa kebagian semua. Persediaan porsi
makan yang disajikan antara 250 sampai 300 porsi tapi kalau jamaah sedikit
sisanya juga banyak. Hal seperti ini menjadi seni tersendiri bagi kami para ibu
ibu penyaji makanan. Dalam hati kecil terkadang merasa tidak enak dengan jamaah
yang datang belakangan dan menerima porsi menu yang kurang.
Begitulah gambaran berbuka puasa di Masjid Besar Al
Muslimun, apapun kekuranggannya semoga bisa menjadi bahan evaluasi dan
pertimbangan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya. Hal yang terpenting dari adanya
kegiatan ini adalah dapat menggambil hikmah dari ibadah puasa di bulan
Ramadhan. Semoga apa yang dilakukan dicatat menjadi amal yang khasanah dan
menjadi penyemangat kita agar hidup ini lebih bermakna dan bisa membawa manfaat
bagi sesama.